androidvodic.com

Regulator Amerika Serikat Disebut Manfaatkan Krisis Perbankan untuk Menyerang Industri Kripto - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

News, WASHINGTON - Anggota DPR Amerika Serikat Tom Emmer mengatakan dia khawatir regulator AS memanfaatkan gejolak yang menimpa industri perbankan untuk menyerang industri kripto.

Emmer meminta ketua Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) Martin Gruenberg untuk menjawab pertanyaan apakah lembaga pemerintah itu telah secara khusus menginstruksikan bank untuk tidak memberikan layanan kepada perusahaan kripto, tulisnya dalam surat yang dikirim Rabu (15/3/2023).

Emmer mengutip klaim dari anggota dewan Signature Bank dan mantan anggota DPR AS, Barney Frank, yang dilaporkan menyebut FDIC bergerak melawan Signature sebagai "pesan anti-crypto yang kuat" daripada didasarkan pada kekhawatiran tentang solvabilitas bank itu.

Baca juga: Silicon Valley Bank Bangkrut, Ekonom Sebut Tak Berpengaruh Besar ke Startup dan Bank di Indonesia

“Tindakan untuk mempersenjatai ketidakstabilan baru-baru ini di sektor perbankan, yang dipicu oleh bencana pengeluaran pemerintah dan kenaikan suku bunga yang belum pernah terjadi sebelumnya, sangat tidak tepat dan dapat menyebabkan ketidakstabilan keuangan yang lebih luas,” ujar Emmer, dikutip dari Cointelegraph.

Emmer juga menargetkan administrasi Joe Biden, menuduh pembuat kebijakan berusaha "menghentikan aset digital" dari sistem keuangan AS.

Dia telah membuat klaim serupa sebelum runtuhnya Silicon Valley Bank dan Signature Bank, selain berspekulasi bahwa pemerintah AS dapat "dengan mudah mempersenjatai" mata uang digital bank sentral sebagai alat pengawasan.

Krisis yang menimpa industri perbankan baru-baru ini dimulai dengan perusahaan induk Silvergate yang mengumumkan akan "menghentikan operasi" untuk bank ramah kripto tersebut pada 8 Maret 2023.

Silicon Valley Bank kemudian mengikuti keruntuhan SIlvergate pada 10 Maret 2023, setelah kehabisan simpanan. Perusahaan penerbit USD Coin (USDC), Circle, melaporkan 3,3 miliar dolar AS dari cadangannya tersimpan di bank itu, menyebabkan nilai USDC turun.

Beberapa anggota parlemen AS telah memperingatkan, penutupan Signature Bank bisa menjadi langkah pejabat pemerintah AS untuk menargetkan industri kripto.

Barney Frank mengatakan, "tidak ada kebangkrutan berdasarkan fundamental" yang dilaporkan pada saat itu. Departemen Layanan Keuangan Negara Bagian New York diketahui menutup Signature Bank pada 14 Maret 2023.

Regulator keuangan AS itu mengatakan penutupan tersebut "tidak ada hubungannya dengan crypto", melainkan karena perusahaan gagal memberikan "data yang andal dan konsisten" kepada regulator.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat