androidvodic.com

Presiden Joe Biden Tenangkan Rakyat AS, Krisis Perbankan di Negaranya Berangsur Pulih - News

Laporan Wartawan News, Mikael Dafit Adi Prasetyo

News, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan krisis perbankan di negaranya telah berangsur mereda pasca keruntuhan Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank baru-baru ini.

"Ya," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih pada Jumat (17/3/2023) ketika ditanya apakah krisis perbankan telah mereda.

Sebelumnya, Biden telah meminta Kongres AS memberikan otoritas yang lebih besar kepada regulator atas sektor perbankan, termasuk meningkatkan denda yang lebih tinggi untuk manajer, menarik kembali kompensasi eksekutif dan mengganti pejabat dari bank yang gagal.

“Secara khusus, Biden meminta Kongres untuk memberikan otoritas yang lebih besar kepada FDIC untuk mencabut kompensasi, termasuk keuntungan dari penjualan saham dari eksekutif di bank yang gagal seperti Silicon Valley Bank dan Signature Bank," kata pejabat Gedung Putih.

Awal pekan ini, Biden juga telah mengatakan simpanan uang semua orang Amerika Serikat di bank tersebut dalam kondisi aman.

Seperti diketahui, regulator California menutup Silicon Valley Bank Jumat lalu dan menunjuk Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) sebagai penerima. Itu adalah keruntuhan terbesar sejak Washington Mutual gagal selama krisis keuangan pada 2008 silam.

Baca juga: Profil Silicon Valley Bank yang Bangkrut dan Mengguncang Perbankan Global

Pada Jumat (17/3/2023), induk bank, SVB Financial Group, mengonfirmasi telah mengajukan reorganisasi di bawah perlindungan kebangkrutan Bab 11.

Bank-bank besar AS juga menyuntikkan deposit 30 miliar dolar AS ke First Republic Bank sehari sebelumnya, terjun untuk menyelamatkan pemberi pinjaman menengah yang terjebak dalam krisis yang dipicu oleh runtuhnya SVB dan Signature Bank.

Baca juga: Regulator AS Minta Bank-Bank yang Tertarik Akuisisi Signature Bank Hentikan Semua Bisnis Kripto

Kesepakatan itu disatukan oleh pialang kekuasaan termasuk Menteri Keuangan AS Janet Yellen, Ketua Federal Reserve Jerome Powell dan CEO JPMorgan Chase Jamie Dimon.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat