Silicon Valley Bank Kolaps, BI Yakin Tak Berdampak ke Perbankan Lokal - News
Laporan Wartawan News, Yanuar Riezqi Yovanda
News, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan, ketahanan perbankan di tanah air masih baik, sehingga kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat diyakini tidak akan berdampak.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter (DKEM) BI Firman Mochtar mengatakan, dampak yang nyata terlihat adalah kecemasan investor global.
"Di samping ketidakpastian terhadap perilaku (suku bunga) Bank Sentral AS, kasus SVB timbulkan kegamangan penempatan dana di negara berkembang, termasuk di Indonesia. Di dalamnya termasuk nilai tukar, begitu dampaknya yang ada terhadap kita saat ini," ujarnya dalam sesi pelatihan wartawan di Yogyakarta, Sabtu (18/3/2023).
Firman menjelaskan, kolapsnya SVB akan menjadi pertimbangan Bank Indonesia dalam menetapkan suku bunga. "Secara keseluruhan, ini jadi pertimbangan Bank Indonesia dalam menetapkan kebijakan suku bunga," katanya.
Di sisi lain, dampak kenaikan suku bunga Bank Indonesia sejauh ini terhadap perekonomian negara, yakni bunga deposito dan kredit naik tidak banyak.
Baca juga: Profil Silicon Valley Bank yang Bangkrut dan Mengguncang Perbankan Global
"Sudah naikkan suku bunga, dampaknya terhadap PDB? Sejauh ini, suku bunga deposito dan kredit naik, tapi naiknya nggak banyak karena likuditas juga berlebihan, suku bunga nggak naik, tetep mau pinjam ke bank, apalagi ekspektasi ekonomi akan tumbuh," pungkas Firman.
Terkini Lainnya
Silicon Valley Bank Bangkrut
Kolapsnya Silicon Valley Bank (SVB) di Amerika Serikat diyakini tidak akan berdampak negatif terhadap perbankan lokal.
Tantangan Koperasi dan UMKM Memasuki Revolusi Industri 5.0, Ini Komitmen PDIP
Silicon Valley Bank Bangkrut
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pengusaha Mal Nilai Peraturan Pembatasan Impor RI Tak Mampu Tangani Masalah Sesungguhnya
Tingkatkan Produksi Migas Nasional, Kepala SKK Migas Inspeksi Langsung Proyek FPSO Marlin Natuna
Tren Pembobolan Data, Ini Jurus BNI Pastikan Keamanan Para Nasabah
Soal Rencana Bea Masuk 200 Persen, Mendag Sebut Masih Dihitung, Bisa 50 Persen
Mendag Sebut 7 Industri yang Jadi Perhatian Khusus