androidvodic.com

Badai PHK Hantam Raksasa Akuntan Ernst & Young, 3.000 Karyawan Diberhentikan - News

Laporan Wartawan News, Nur Febriana Trinugraheni

News, WASHINGTON - Raksasa akuntan Ernst & Young memberhentikan 3.000 tenaga kerja di Amerika Serikat (AS), dengan alasan "kelebihan kapasitas" di beberapa bagian perusahaan.

Pengumuman tersebut muncul beberapa hari setelah perusahaan ini membatalkan rencana untuk memisahkan divisi audit dan konsultannya.

Dikutip dari BBC, pemangkasan ini berdampak pada sekitar 5 persen karyawan di Amerika Serikat, kata perusahaan yang berbasis di London pada Senin (17/4/2023). EY juga menjanjikan "dukungan komprehensif" bagi mereka yang terkena dampak pemutusan hubungan kerja (PHK) tersebut.

Baca juga: Sepekan Sebelum Lebaran Sayurbox Malah PHK Karyawannya, Ini Alasan Manajemen

EY menambahkan, pihaknya telah melakukan pemangkasan "setelah menilai dampak dari kondisi ekonomi saat ini, tingkat retensi karyawan yang kuat dan kelebihan kapasitas di beberapa bagian perusahaan kami".

Langkah ini diambil ketika perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat sedang bersiap-siap menghadapi penurunan ekonomi.

Sementara saingannya, KPMG, juga dilaporkan telah mengumumkan PHK di AS. Perusahaan akuntan Accenture dan McKinsey juga termasuk di antara nama-nama besar yang telah melakukan PHK dalam beberapa bulan terakhir.

Accenture memangkas 19.000 tenaga kerja atau sekitar 2,5 persen staf secara global, sementara McKinsey dilaporkan memangkas sekitar 1.400 tenaga kerja atau 3 persen dari total karyawannya.

Financial Times, yang pertama kali melaporkan pemangkasan karyawan di EY, mengatakan PHK tersebut terutama mempengaruhi divisi konsultasi bisnis.

Baca juga: Elon Musk PHK 6.000 Staf Twitter, Hanya Pertahankan 1.500 Karyawan

Surat kabar ini juga melaporkan, pemangkasan biaya sedang direncanakan di Inggris sebagai akibat dari gagalnya rencana pemisahan divisi audit dan konsultan di perusahaan tersebut.

EY, salah satu dari empat pemain besar yang mendominasi industri akuntansi, telah mengusulkan pemisahan tersebut sebagai cara untuk mengatasi pengawasan dari regulator tentang konflik kepentingan antara bagian audit dan konsultasi.

Namun, rencana itu dibatalkan setelah tim AS mengajukan keberatan mengenai bagaimana menyusun struktur pemisahan tersebut.

Kepala hubungan masyarakat EY di Inggris, Rosanna Lander, mengatakan bahwa pengumuman PHK itu "khusus" untuk EY di AS dan "tidak ada rencana serupa di Inggris".

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat