androidvodic.com

Kementerian BUMN Terbuka untuk Kolaborasi Investasi Energi, Pangan, dan Kesehatan - News

News, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, BUMN terbuka untuk kolaborasi untuk investasi terkait teknologi energi, teknologi pangan dan teknologi kesehatan.

Hal itu disampaikannya dalam sesi Diskusi Panel yang dipandu Alia Rahma, pada hari kedua, Acara Indonesia Smart City Technology dan Investment Expo 2023, Kamis (25/5/2023) di Ballroom Shangrila Hotel, Jakarta.

Kata Erick, ekonomi Indonesia terus tumbuh 5 persen, pada 2045 diperkirakan menduduki 4 atau 5 dunia.

Ada pertumbuhan 237 - 318 juta US dollar. Ini sebuah prosfek yang bagus untuk hubungan Indonesia-Tiongkok.

“Memang hubungan dagang kita tergolong baru dengan Tiongkok. Meski hubungan masyarakat sudah lama, sedangkan hubungan politik G to G tahun sudah sejak tahun 70-an. Artinya masih perlu ditingkatkan hubungan ekonomi,” katanya.

Indonesia sekarang negara dengan bonus demografi muda, dimana umur rata-rata 30 tahun.

Maka dua hal penting kata Erick, digital ekonomi dan kedua, smart city.

Hal ini bagian dari generasi muda terbuka perubahan. Menyangkut digital ekonomi, kuenya 4.000 triliun hingga tahun 2030. Jumlah penduduk Indonesia 270 juta dan rerata usia 30 tahun ini memiliki potensi yang tak terbatas.

“Hanya tiga kota di Indonesia masuk smart city yaitu Jakarta, Bandung dan Medan. Saya pikir Surabaya kenapa enggak masuk? Itu artinya kembali oppurtunity, bagaimana kedua negara (Indonesia-Tiongkok) win-win partnership untuk digital ekonomi dan smart city, kami di BUMN sangat well come, contoh kerjasama Telkom dan ZTE sudah kolaborasi,” ujar Ketua Umum PSSI ini.

Ke depan, kata Erick, arah pengembangan ke green energy dengan teknologi hydro power, sangat potensial dan juga geothermal luar biasa. Sekarang, dikatakan Erick, konsolidasi untuk potensi 4 Giga Watt.

Erick pun memastikan Indonesia akan migrasi ke green energy, namun problemnya Indonesia dipaksa Barat melakukan sekarang, sementara Indonesia harus memperhitungkan dari segi kompetitif.

Faktanya, Indonesia 93 persen adalah UMKM, karena itu hanya beberapa negara yang mengerti Indonesia, salah satunya Tiongkok.

Smart city intinya home (perumahan), sementara Indonesia 80 persen laut, 20 persen darat untuk industri, rumah dan pertanian. Sudah pasti tanah tidak cukup.

Karena itu, Erick mendorong kolaborasi BUMN, misalnya salah satu dengan memaksimalkan tanah di PT Kereta Api untuk bangunan tingkat untuk pemukiman, itu solusi dengan konsep integrasi transportasi massal dan perumahan.

"Tentu pemerintah peduli dengan alam. Tidak mungkin presiden membangun 70 persen hijau, meski Indonesia paru-paru dunia, contoh mangrove terluas di dunia. Dengan kebijakan presiden sudah terjadi deforestisasi turun 77 persen dan kebakaran juga turun 88 persen. Tetapi apa terjadi, Uni Eropa masih membanned (boikot) hasil minyak kelapa sawit dan karet Indonesia," katanya.

“Intinya harus win-win solution, BUMN terbuka kolaborasi dengan semua sahabat dari Tiongkok, hingga bisa dimaksimalkan kerjasama partnertship,” lanjutnya.

Ke depan, isu terpenting generasi muda, karena itu Indonesia membuka pintu kolaborasi dengan investor Tiongkok.

Menurut Erick kepercayaan itu harus dibangun, tidak bisa ujug-ujug langsung percaya.

Misalnya bagaimana KIKT sebagai jembatan termasuk membawa kepala daerah untuk berkunjung sehingga tahu memahami teknologi dan investasi.

Baca juga: Erick Thohir Lantik Sekretaris Kementerian BUMN Termuda Sepanjang Sejarah, Ini Profilnya

“Kita harus belajar terus, saya saja belajar pada anak saya, usia 23 tahun terkait kemajuan teknologi sekarang," ucapnya.

Erick menambahkan, Korea dan Jepang, dua negara yang membutuhkan SDM, terutama pekerja dari Indonesia.

Namun untuk bisa menyuplai ke sana memang penting memahami kultur negara tersebut dan mengetahui ekspektasi yang mereka inginkan.

“Saya bilang BUMN siapkan lahan untuk training untuk TKI mengerti kultur dan pekerjaan apa dilakukan. Saya kira pekerja Indonesia baik, tidak mudah menyerah dan setia," ucapnya.

"Saya juga minta perusahaan Midea yang mengusai teknologi pengolahan air, yang ikut pameran di sini, untuk membuka pabrik sehingga ekonomi kita tumbuh," tandasnya.

Hadir dalam acara CEO Huawei Indonesia Mr. Gua Hailong, Mr Kobe Bai Yang selaku CEO of ZTE, Loreta Thamrin dari Chinese ASEAN Information Harbour, Ketua Umum INTI Teddy Sugianto, Sekjen INTI Candra Jap.

Kemudian Ketua Panitia Mayjen TNI (Purn) Dr. dr. Ben Yura Rimba, MARS dan para pimpinan daerah, pimpinan dari perusahaan yang ikut pameran Indonesia Smart City Technology dan Investment Expo 2023.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat