Kemenag Tak Puas Atas Layanan Haji Saudia Airlines: Tak Profesional - News
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan tidak puas atas performa maskapai penerbangan Saudia Airlines dalam memberikan layanan penerbangan haji di musim ibadah Haji 1444 Hijriah/2023 Masehi.
Kemenag berharap otoritas Arab Saudi melakukan pemeriksaan terhadap manajemen maskapai itu.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Saiful Mujab menegaskan, sikap tidak profesional itu telah mengganggu kenyamanan dan ketenangan para jemaah. Misalnya, kapasitas pesawat yang disiapkan maskapai untuk mengangkut para calon jemaah haji terus berubah.
"Dari aspek penerbangan, Saudia Airlines tahun ini gagal memberikan layanan yang baik ke jemaah Haji Indonesia," kata Saiful Mujab di Jakarta, Rabu (7/6/2023).
Sikap tidak profesional maskapai itu satu di antaranya ditunjukkan melalui seringnya mengubah kapasitas seat pesawat.
Bahkan tindakan itu dilakukan secara sepihak tanpa persetujuan Kementerian Agama.
Baca juga: Kementerian Agama: Saudia Airlines Bakal Angkut 101.809 Jemaah Haji Indonesia untuk Lima Embarkasi
"Saya pikir pihak otoritas Arab Saudi perlu meninjau dan memeriksa manajemen Saudia Airlines saat ini. Kenapa mereka tidak mampu menerbangkan jemaah Haji sesuai jadwal? Kenapa tidak mampu menyediakan pesawat dengan kapasitas seat yang dijanjikan?," tegas Saiful Mujab.
Terkini Lainnya
Haji 2023
Kemenag tidak puas atas performa maskapai penerbangan Saudia Airlines dalam memberikan layanan penerbangan haji di musim ibadah Haji 1444 Hijriah.
PPLIPI Minta Pelaku Usaha Mikro Hindari Pinjol dan Bank Emok Saat Butuh Modal
Haji 2023
BERITA REKOMENDASI
Per Juli 2023, Dana Haji yang Dikelola BPKH Capai Rp 158 Triliun
Masih Ada 43 Jemaah Haji Indonesia yang Dirawat di RS Arab Saudi
BERITA TERKINI
berita POPULER
Cegah Kerugian Akibat Serangan Siber Terhadap Data, Perusahaan Perlu Lakukan Perlindungan
Dukung Energi Hijau, Perusahaan Ini Gunakan Skuter Listrik untuk Kendaraan Operasional
Emiten Unggas JPFA Dukung Kemajuan Dunia Pendidikan di Bidang Peternakan
Politisi Ini Ingatkan Risiko Gagal Bayar Program Student Loan Cukup Tinggi
Alarm Industri Indonesia 'Menyala', Kemenperin Sebut Sumbernya