Perkuat Ekspor, Moorlife Akan Pindah ke Pabrik yang Lebih Besar di Nganjuk - News
Laporan wartawan News, Endrapta Pramudhiaz
News, JAKARTA - Perusahaan plasticware premium asal Indonesia, Moorlife, akan memindahkan pabrik mereka dari Sidoarjo ke Nganjuk, Jawa Timur.
Hal tersebut diungkap oleh Direktur Marketing Moorlife Nurlaila Hidayaty.
Ia mengatakan, pabrik baru ini memiliki luas yang lebih besar dibanding yang dulu.
Baca juga: Moorlife Ekspor Produk Plasticware ke Filipina, Nilainya Mencapai Rp 50 Miliar
"Moorlife pindah ke Nganjuk pabriknya. Jadi tidak produksi lagi di Sidoarjo. Tiga kali lebih besar untuk pabrik yang sekarang. Dari 3 hektar menjadi 10 hektar," katanya kepada wartawan di Tangerang Selatan, dikutip Jumat (30/6/2023).
Nurlaila menyebut proses pemindahan dari pabrik lama ke baru akan dimulai pada Juli 2023 mendatang.
"Juli mulai pindah. Lagi proses perpindahan bulan Juli ini," ujarnya.
Baca juga: Iduladha 2023, Moorlife Bagikan Daging Kurban Serentak di 38 Provinsi
Nurlaila mengartikan perpindahan pabrik ini sebagai upaya pemilik Moorlife mengembangkan bisnisnya, mengingat perusahaan kini tak lagi hanya menjual ke dalam negeri, tetapi juga luar negeri.
"Artinya, owner kita ingin berkembang. Karena visinya kita itu adalah produk kita tidak hanya berkembang di sini, tetapi juga di luar. Kita sudah ekspor. Harus kita ekspansi," kata Nurlaila.
"Kemarin baru beli 20 mesin baru karena perkembangan Moorlife luar biasa ekspor dan lokalnya. Dua-duanya berkembang," lanjutnya.
Untuk urusan ekspor, Moorlife kini mengirimkan produknya ke Filipina, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Mauritius.
Mereka juga sedang menjajaki proses negosiasi bersama negara benua Afrika lainnya, Mali, dan satu negara Amerika Latin, yaitu Brasil.
Terkini Lainnya
Perusahaan plasticware premium asal Indonesia, Moorlife, akan memindahkan pabrik mereka dari Sidoarjo ke Nganjuk, Jawa Timur.
Pacu Bisnis Para Diaspora di Jepang
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Akhir Pekan Harga Emas Antam Naik ke Level Rp 1.365.000 Per Gram, Buyback Stagnan
Dukung Target Migas Nasional, EMP Pastikan Ada Penambahan Produksi Gas dari Proyek BCP Seng Riau
Menhub Evaluasi Pinjaman World Bank Rp 1,8 Triliun untuk Pembangunan Infrastruktur di Medan
Firnando Ganinduto Sebut Restrukturisasi BUMN Solusi Terbaik Selamatkan Keuangan Negara
Punya Infrastruktur Terintegrasi, Wamenparekraf Puji Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Selandia Baru