Menko Airlangga Beberkan Keunggulan Indonesia Masuk Keanggotaan OECD - News
Laporan Wartawan News, Reynas Abdila
News, JAKARTA - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia sudah siap menjadi bagian dari keanggotaan Organization for Economic Cooperation and Development (OECD).
OECD merupakan Komite Persaingan di organisasi untuk kerjasama dan pengembangan ekonomi internasional.
“Saya berbicara dengan Sekjen OECD Mathias Cormann dan kita mengatakan bahwa Indonesia bersiap-bersiap mempelajari untuk masuk menjadi anggota OECD,” ucap Menko Airlangga di agenda Ide Indonesia Rising, Jakarta, Kamis (20/7/2023).
Baca juga: Bank Dunia: Kesenjangan Ekonomi Perparah “Lingkaran Kemiskinan”
Menurutnya, respons OECD sangat positif dan Indonesia saat ini menjadi key partner.
Artinya setiap ada meeting OECD, Indonesia selalu diundang.
“Kita menjadi negara ketiga di ASEAN, bahkan di Asia, sekarang anggotanya Jepang dan Korea yang sudah masuk dekade lalu. Mereka dua-dua lolos dari middle income trap,” tukasnya.
Menko Airlangga menuturkan manfaat dari OECD yakni penerapan standar yang tinggi dalam selurug proses legislasi maupun proses pembentukan perundang-undangan sampai pada jenis regulasi kementerian dan lembaga.
“Mengapa Indonesia pantas masuk OECD karena pasca Covid-19 kita sudah kembali menjadi upper midldle country, kita dinilai sukses mengorganisir sekaligus memimpin KTT G20 dan saat ini Indonesia menjadi leader KTT Asean,” tuturnya.
Pemerintah berharap dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia menjadi peringkst ketiga terbesar di dunia yang masuk di dalam kelompok OECD.
Terkini Lainnya
OECD merupakan Komite Persaingan di organisasi untuk kerjasama dan pengembangan ekonomi internasional.
Bidik Investasi Sektor Migas Rp249 Triliun di 2024, Ini yang Dilakukan SKK Migas
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
IHSG Ditutup Dekati Level 7.200, Saham Raksasa BBCA Sentuh Rp10.000 Per Lembar
Harga Minyak Dunia Diproyeksi Naik, Citra Tubindo Bidik Keuntungan 19,69 Juta Dolar AS
DPR Tak Percaya LPEI Bisa Berbenah, Buka Opsi Pembubaran atau Merger dengan BNI
Pembangunan Bali Maritime Tourism Hub Sempat Terkendala akan Adanya Ratusan Kapal Ikan
Khawatir Bias, Hippindo Tolak Zonasi Larangan Penjualan Produk Tembakau di RPP Kesehatan