androidvodic.com

Hutama Karya dan Daewoo Studi Bersama Proyek Terowongan Bawah Laut untuk Tol IKN - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Seno Tri Sulistiyono

News, JAKARTA - Pemerintah terus melakukan pembangunan berbagai proyek infrastruktur di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.

Satu di antara infrastruktur yang dibangun yaitu terowongan bawah laut untuk jalan tol, di mana PT Hutama Karya dan Daewoo Engineering & Construction Co., Ltd bersinergi menggelar studi proyek tersebut.

Direktur Operasi I PT Hutama Karya Agung Fajarwanto mengatakan, kerja sama studi yang dilakukan Hutama Karya dan Daewoo ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kedua belah pihak.

Kesepakatan tersebut berisikan antara lain tentang inisiasi proyek Immersed Tunnel yang akan dibangun di Jalan Tol IKN dengan skema yang akan ditetapkan oleh Pemerintah Indonesia.

Diketahui, kerja sama ini berlangsung saat kegiatan Konferensi Jalan Internasional bertajuk Asia Australasia Road Conference 2023 (AARC) di Labuan Bajo, NTT.

Salah satu rangkaian kegiatan adalah acara “10th REAAA Business Forum” dengan tema Implementation of Technology 4.0 to Deliver Sustainable Road Infrastructure untuk mendukung infrastruktur jalan yang berkelanjutan serta sebagai sarana untuk berbagi pengetahuan untuk memanfaatkan teknologi maju.

Agung yang juga merupakan Chairman of 10th REAAA Business Forum, menjelaskan, forum ini tidak hanya sebagai momen untuk sharing berbagai peluang dalam menghadapi sejumlah tantangan di era ketidakpastian, namun dapat memperkuat jaringan bisnis khususnya di sektor infrastruktur jalan.

“Tantangan seperti climate change, pertumbuhan populasi hingga urbanisasi dapat kita atasi dengan mengadaptasi teknologi 4.0 untuk meningkatkan pembangunan yang berkelanjutan secara efektif, serta melalui kerja sama internasional yang semakin erat,” ujar Agung ditulis Rabu (30/8/2023).

Baca juga: Waskita Karya Garap Proyek Pembangunan IKN Senilai Rp 4,3 Triliun

AARC 2023 dihadiri oleh 1.052 orang peserta yang berasal dari beberapa negara yakni Thailand, Taiwan, Korea Selatan, Afrika Selatan, Singapura, Filipina, Malaysia, Jepang, China, Australia, Inggris, Kanada dan Kamboja.

Selain mengundang negara anggota REAAA sendiri, acara ini turut mengundang para profesional infrastruktur, baik dari swasta maupun yang terafiliasi dengan negara, para pemangku kepentingan, peneliti, praktisi, LSM, hingga perbankan.

Keterlibatan unsur multisektor ini ditujukan agar seluruh rangkaian acara dapat menjadi titik temu dari seluruh unsur terkait, berbagi ilmu, serta praktik terbaik yang bisa diadaptasi oleh tiap negara anggota REAAA, termasuk Indonesia.

Baca juga: PUPR Alokasikan Rp 9,4 Triliun Bangun 47 Tower Hunian ASN dan TNI-Polri di IKN Mulai September 2023

REAAA sendiri merupakan Asosiasi Pengembang Jalan Asia dan Australasia yang dibentuk dengan tujuan untuk memajukan disiplin keilmuan dan praktik pembangunan jalan di wilayah Asia Pasifik, termasuk memperkuat kemampuan profesional dan membangun jaringan bisnis antar negara-negara di kawasan tersebut. Didirikan pertama kali di Malaysia pada tahun 1973.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat