androidvodic.com

RI Transisi ke Elektrifikasi, TMMIN Beberkan Tiga Pilar Penurunan Emisi - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Sanusi

News, NAGOYA - Industri otomotif di Indonesia saat ini memasuki transisi ke kendaraan elekrifikasi. Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, mengatakan hal penting dari transisi ke elektrifikasi adalah bagaimana bisa menurunkan emisi.

Menurut Bob, ada tiga pilar dalam penurunan emisi. Yang pertama, bagaimana meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Jadi dengan menaikkan efisiensi dan produktivitas otomatis bisa mengurangi risiko.

"Kemudian yang kedua. Bagaimana mengembangkan recycle, reuse, dan reduce. Dengan demikian kita bisa mengurangi penggunaan bahan akhirnya kita bisa mengurangi emisi," ujarnya, usai acara Indonesia-Japan The 2nd Autoparts Business Forum di Nagoya Garden Space, Nagoya, Jepang, digelar Jumat (27/10/2023). Acara ini untuk memperingati 65 tahun hubungan Indonesia-Jepang.

Bob mengatakan, pilar ketiga adalah bagaimana mengakses teknologi-teknologi kedepan yang bisa langsung mengurangi emisi seperti penggunaan baterai, penggunaan renewable energi, dan solar panel.

Di sisi lain, Bob mengatakan era elektrifikasi tak boleh meninggalkan industri otomotif Tanah Air yang selama ini telah berperan besar dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Bob juga bilang, saat ini pemerintah juga berharap investasi selain elektrifikasi tetap berlangsung. Karena, baik elektrifikasi maupun kendaraan konvensional itu butuh pembaruan peralatan mesin-mesin. "Itu harus terus diperbarui dan memerlukan investasi."

Selain itu, pemerintah juga berharap ada ekspansi industri yang bisa melibatkan UMKM.

Baca juga: Lokalisasi Pabrik Baterai Mobil Listrik oleh IBC Dukung Percepatan Transisi ke Elektrifikasi

"Karena industri otomotif itu unik. Akarnya itu cukup dalam dibandingkan dengan industri lain. Mulai dari UMKM tier 2, tier 1 sampai ke prinsiple perusahaan," katanya.

Jadi, karena rantai pasoknya itu dalam. Maka, industri otomotif bisa menciptakan nilai tambah yang berkali-kali.

"(Industri otomotif, red) Bayar pajaknya bisa berkali-kali. Berbeda dengan industri yang satu kali proses selesai, lalu bayar pajaknya sekali PPN nya. Ini bedanya antara industri barang barang fisik dengan sektor lain, sehingga kedepan sektor industri ini mestinya dikembangkan."

Baca juga: BNBR Akselerasi Pengembangan Proyek Elektrifikasi Transportasi dan Sektor EBT

Pasalnya, industri otomotif bisa menciptakan nilai tambah yang berkali-kali. Selain itu juga penyerapan tenaga kerjanya cukup besar dan akses terhadap UMKM cukup besar pula.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat