androidvodic.com

Ekonomi Hijau dan Pembangunan Rendah Karbon Bisa Ciptakan 15,3 juta Pekerjaan Baru sampai 2045 - News

Laporan Wartawan News, Eko Sutriyanto 

News, JAKARTA - Pekerjaan hijau berperan penting saat Indonesia memulai menuju ekonomi hijau yang merupakan bagian dari desain transformasi pembangunan Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.

Pekerjaan hijau adalah berbagai jenis pekerjaan yang mendukung pelestarian lingkungan seperti inspektor bidang pertanian dan tanaman organik di bidang Pertanian, Green Building Specialist di bidang Konstruksi, dan Green Productivity Master Specialist di bidang Manufaktur.

Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas, Maliki mengatakan, pihaknya berkomitmen memimpin dan terus mengawal perjalanan promosi pekerjaan hijau ini.

“Pemerintah Indonesia sendiri telah melakukan langkah-langkah konkret untuk menghadapi tantangan ini dengan menerapkan ekonomi hijau melalui kebijakan transformasi ekonomi dan dalam RPJMN 2020-2024," kata Maliki di sela-sela pembukaan Indonesia’s Green Jobs Conference yang mengusung tema Institutionalizing Green Jobs secara daring, Jumat (24/11/2023).

Konferensi ini  melibatkan swasta, mitra pembangunan, komunitas, hingga akademisi membahas perkembangan pekerjaan hijau di Indonesia sekaligus mempromosikan pentingnya mencetak SDM berkualitas, produktif, dan berdaya saing dalam mendorong pertumbuhan ekonomi hijau dan mendukung pencapaian TPB/SDGs.

Mengusung tema “Institutionalizing Green Jobs”, konferensi melibatkan swasta, mitra pembangunan, komunitas, hingga akademisi membahas perkembangan pekerjaan hijau di Indonesia Kementerian PPN/Bappenas didukung proyek kerja sama Indonesia–Jerman, Innovation and Investment for Inclusive Sustainable Economic Development (ISED) .

"Saat ini kebijakan pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim, merupakan tulang punggung dalam proses transisi menuju ekonomi hijau,” katanya. 

Ditambahkannya, kebijakan rendah karbon dan ketahanan iklim dalam proses transisi menuju ekonomi hijau dan pembangunan rendah karbon ini diprediksi dapat menciptakan pekerjaan baru sebesar 15,3 juta sampai 2045.

Namun untuk mencapainya, Indonesia menghadapi tantangan yakni SDM yang didominasi oleh lulusan SMP, ketidaksesuaian keahlian antara lulusan pendidikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, pasar kerja Indonesia belum merespon perubahan cepat jenis lapangan kerja, dan  industri belum menerapkan prinsip berkelanjutan. 

Baca juga: Potensi Ekonomi Biru Indonesia Mencapai 9,8 Triliun Dolar AS tahun 2045

Pimpinan Kerja Sama GIZ untuk Indonesia dan ASEAN, Thomas Foerch mengatakan, Jerman secara proaktif mengembangkan kebijakan lingkungan untuk menjaga lingkungan bagi generasi mendatang.

“Kerja sama Indonesia dan Jerman terus bergulir terutama dalam mendukung Indonesia 2045 dan mencapai target emisi rendah karbon pada 2060 atau bahkan lebih cepat lagi," katanya.

Ditambahkan, pengalaman Jerman dalam konteks menghijaukan SDM dapat dijadikan salah satu acuan yang memperkaya transformasi SDM di Indonesia untuk bergerak ke arah ‘hijau’,” kara Thomas Foerch.

Pengembangan pekerjaan hijau di Indonesia melalui proyek ISED diimplementasikan dengan kolaborasi lintas sektor dengan menyusun definisi pekerjaan hijau dalam konteks lokal, dua peta okupasi, peta jalan pengembangan SDM yang mendukung pekerjaan hijau.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat