androidvodic.com

Tenaga Akuntan Masih Diperlukan di Era Teknologi, Berperan Menganalisa Laporan Keuangan - News

Laporan Wartawan News Eko Sutriyanto

News, TANGERANG - Di era teknologi saat ini, fakta menunjukkan kebutuhan tenaga-tenaga profesional akuntan itu tetap diperlukan.

Saat ini teknologi membantu perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan namun masih ada yang belum bisa digantikan teknologi.

Akademisi Swiss German University (SGU), Nurdayadi mengatakan, laporan keuangan memang telah dibantu teknologi namun tidak dalam melakukan analisa.

"Ada judgement, ada analisa yang membutuhkan tenaga ahli untuk melakukan itu yang sampai saat belum tergantikan oleh teknologi," katanya di sela-sela peluncuran program studi Business Accunting SGU di Tangerang belum lama ini.

Baca juga: Badai PHK Hantam Raksasa Akuntan Ernst & Young, 3.000 Karyawan Diberhentikan

Head of Business Accounting SGU ini mencontohkan saat perusahaan akan melakukan ekspansi maka salah satu yang dipertimbangkan adalah data laporan keuangan lalu dianalisa.

"Analisa ini butuh manusia," katanya.

Diakui penggunaan teknologi mempercepat, membuat lebih nyaman, tidak perlu overtime disaat closing terutama di akhir bulan atau akhir periode triwulan.

"Tetapi tetap tenaga analisa dan penafsiran laporan keuangan itu yg kemudian bisa menjadi masukan bagi manajemen atau direksi utk mengambil keputusan itukan peran SDM," katanya.

Belum lagi bidang atau perpajakan yang merupakan bagian dari ilmu akuntansi khususnya membutuhkan peran konsultan yang umumnya lulusan akuntansi.

Ditambahkannya, saat ini minat masuk jurusan akuntansi masih tetap tinggi apalagi soal perpajakan bagian dari akuntansi.

"Dengan adanya pemerintah terus makin giat mengumpulkan sumber penerimaan negara dari pajak, tentu saja korporasi harus meningkatkan SDMmya dari segi perpajakan dan itu belum tergantikan oleh teknologi," katanya.

Terkait program studi akuntansi SGU sebenarnya hanya melakukan repositioning, mereview kembali materi-materi kurikulum kita untuk lebih dekat lagi kepada pihak industri dengan mengikuti yg Dikti sarankan.

"Jadi selama 2 kali mahasiswa mengikuti MBKM (Merdeka Belajar Kampus merdeka) sehingga alumni akuntansi itu dapat merasakan kedekatan mereka dengan pelaku usaha," katanya.

Jadi, kata dia bukan hanya pembekalan teori dibangku kuliah tapi dalam dua kali kesempatan magang yang totalnya 40 sks mereka betul-betul di korporasi.

"Di MBKM yang pertama kita usahakan utk magang di kantor akuntan publik (KAP) dan MBKM kedua itu di non KAP," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat