androidvodic.com

Menperin Pantau Penyerapan Anggaran 2024, Minta Anak Buahnya Tingkatkan Kinerja - News

Laporan wartawan News, Endrapta Pramudhiaz

News, JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengharapkan kementeriannya dapat terus mempertahankan dan meningkatkan prestasi serta capaian kinerja yang lebih baik.

Ia juga berharap di tahun ini, para kepala satuan kerja dapat meningkatkan kinerja dalam pelaksanaan anggaran.

Agus juga ingin mereka dapat melakukan mitigasi risiko terhadap pelaksanaan program dan kegiatan berisiko tinggi dengan melakukan monitoring secara intens.

Baca juga: Menperin Agus Gumiwang Minta Industri Modifikasi Mulai Bergerak Kurangi Emisi

"Saya akan memantau serta mengevaluasi penyerapan anggaran sampai dengan Semester I Tahun 2024,” kata Agus dalam keterangannya, Kamis (1/2/2024).

Hal ini juga merupakan upaya Kemenperin menyikapi arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan pelaksanaan percepatan belanja negara.

Jokowi meminta agar Kementerian/Lembaga mengambil langkah-langkah konkret dalam melaksanakan percepatan belanja Negara yang dimulai dari awal tahun anggaran untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Agus bilang, untuk membangun akuntabilitas kinerja Kemenperin yang tertib sesuai peraturan yang berlaku, masing-masing Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) wajib bertindak profesional, tepat waktu, dan memberikan output yang bermanfaat.

Selanjutnya, Para Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) diminta untuk harus mengetahui dan memahami apa yang menjadi tanggungjawabnya.

Sehingga, tidak berpotensi menimbulkan ketidaksesuaian di kemudian hari.

Adapun pada tahun 2024, Pagu Anggaran Kemenperin mencapai Rp 3,783 Triliun yang telah dialokasikan penyerapannya untuk mendukung program dan kegiatan strategis.

Baca juga: Menperin Agus Gumiwang Keluhkan Kebijakan Penerapan HGBT dan Pengendalian Impor Tak Berjalan Baik

Kegiatan strategius itu di antaranya program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), Hilirisasi Sumber Daya Alam, dan Pengembangan Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Kemudian, Fasilitasi dan Pembinaan Industri Halal, serta pemberian fasilitasi sertifikasi TKDN dan Halal secara gratis kepada perusahaan industri dalam negeri.

Lalu, Pembangunan Ekosistem Fitofarmaka, Kebijakan Dekarbonisasi Sektor Industri, Restrukturisasi Mesin/Peralatan Industri, dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Industri.

Baca juga: Menperin Cari Solusi 5 Masalah Industri Kecil dan Menengah, Apa Saja?

“Program-program ini harus segera dilakukan untuk mengakselerasi peningkatan daya saing industri kita,” ujar Agus.

Sebagai informasi, tahun lalu, dengan alokasi pagu anggaran sebesar Rp 4,53 Triliun, termasuk di dalamnya Anggaran Belanja Tambahan (ABT) subsidi motor listrik sebesar Rp 1,4 Triliun yang masuk ke dalam DIPA Kemenperin pada bulan April 2023, capaian realisasi anggaran murni tanpa Anggaran Belanja Tambahan subsidi motor Listrik sebesar 98,65 persen (un-audited).

Angka tersebut meningkat 0,52 persen dari capaian tahun 2022 98,13 persen.

Namun, apabila memperhitungkan pagu ABT subsidi motor Listrik, maka capaian anggaran Kemenperin sebesar 69,95 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat