androidvodic.com

Komisi IV DPR Minta Pemerintah Segera Distribusikan Beras Bulog ke Pasar Tradisional - News

Laporan Wartawan News, Dennis Destryawan

News, JAKARTA -- Ketua Komisi IV DPR RI Sudin meminta pemerintah agar lebih memperhatikan pendistribusian pasokan beras Bulog ke pasar-pasar tradisional di Indonesia.

Sudin mendorong agar pendistribusian beras dilakukan secara merata. Hal tersebut diutarakannya menyipaki kenaikan harga beras yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

Sudin mengimbau agar pemerintah tidak hanya menggelontorkan beras di pasar modern, jika ingin harga beras turun.

Baca juga: Update Harga Pangan per 4 Maret: Sepekan jelang Ramadan Beras Melonjak, Tembus Rp17.250

"Pasar tradisional juga harus mendapatkan pasokan beras dari Bulog sebab panen dari petani saat ini jumlahnya masih terbatas," ujar Sudin saat dikonfirmasi, Senin (4/3/2024).

Menurut Sudin, di tengah harga gabah kering giling yang sudah tinggi sementara HPP masih rendah, Sudin menambahkan, pemerintah harus berani menaikkan HPP gabah kering giling meski dampaknya akan terjadi inflasi.

"Sekarang saja beras medium yang sebelumnya Rp10 ribu per kilogram saat ini sudah Rp15 ribu per kilogram sehingga sudah terjadi inflasi," tandasnya.

Sesuai dengan hukum dagang, lanjut Sudin, ketika pasokan banyak dan permintaan tetap maka harga akan turun demikian pula sebaliknya. Oleh karena itu pemerintah harus menggelontorkan banyak beras ke pasar seperti adanya operasi pasar beras murah.

"Jadi kalau takut salah sasaran beras operasi pasar dibeli pedagang, ya maka harus dibatasi agar masyarakat juga bisa membeli beras dari pemerintah," jelas

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, harga rata-rata beras nasional di tingkat pedagang grosir Rp 14.397 per kilogram (kg), titik tertinggi baru pada Februari 2024. Angka itu merupakan yang tertinggi setidaknya sejak periode pencatatan Januari 2013 atau lebih dari satu dekade silam.

Pada Jumat (1/3/2024), harga rata-rata nasional beras medium, menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), mencapai Rp 15.950 per kg. Angka itu jauh di atas harga eceran tertinggi (HET) beras medium yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp 10.900 per kg hingga Rp 11.800 per kg sesuai zonasi.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) optimistis harga beras bakal turun seiring bertambahnya luas panen padi. Hal itu akan menambal defisit neraca konsumsi-produksi beras pada Januari-Februari 2024 yang mencapai 2,8 juta ton.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memperkirakan, harga beras akan terkoreksi signifikan dalam 2-3 pekan ke depan. Hal itu terindikasi dari makin bertambahnya luas panen dan penurunan harga gabah kering panen di tingkat petani.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat