androidvodic.com

Lebih dari 600 BTS Belum Terbangun, Mayoritas di Papua, Bos BAKTI Kominfo Ungkap Kendalanya - News

Laporan Wartawan News, Ismoyo

News, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah menyelesaikan pembangunan 4.988 Base Transceiver Station (BTS) 4G di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) per akhir Desember 2023.

Proyek infrastruktur digital yang dibangun Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo ini ditargetkan dapat terealisasi 5.618 BTS. Sehingga saat ini, total yang belum terbangun sebanyak 630 BTS.

Direktur Utama BAKTI Kominfo, Fadhilah Mathar mengatakan, sebenarnya pembangunan BTS dapat rampung sepenuhnya sejak tahun lalu.

Baca juga: Sandi Garuda dalam Operasi Senyap Rp 40 Miliar Anggota BPK di Kasus Korupsi BTS Kominfo

Hanya saja, terdapat tantangan yang menghambat, salah satunya masalah keamanan di daerah pelosok, seperti di Provinsi Papua Tengah dan Papua Pegunungan.

"Kita ingat masih ada sekitar 630 yang belum selesai dan itu mayoritas berada di Papua. Kendala utamanya adalah masalah keamanan," ungkap Fadhilah Mathar di Kantor Kominfo, Jakarta, Jumat (8/3/2024).

Sebagai informasi, pembangunan BTS merupakan upaya Pemerintah dalam melakukan pemerataan pembangunan infrastruktur digital.

Dengan memiliki akses internet yang lebih baik, maka sektor layanan pemerintahan, pendidikan, dan kesehatan akan dapat ditingkatkan secara signifikan.

Fadhilah mengungkapkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untuk menemukan solusi penyelesaian pembangunan di lokasi-lokasi tersebut.

Sebagai tambahan informasi, pembiayaan pembangunan BTS 4G berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dikelola Kementerian Kominfo.

Baca juga: Terungkap, Kurir Saweran Korupsi BTS Kominfo Healing ke Filipina Setelah Dirut BAKTI Ditangkap Jaksa

"Kami juga melakukan rapat koordinasi dengan Pemda beberapa lokasi yang memang secara kondisi keamanan tidak bisa dibangun, kita melakukan relokasi wilayah ke tempat-tempat yang relatif lebih aman dengan parameter-parameter teknis," papar Fadhilah.

"Jadi kita berkomitmen untuk menyelesaikan seluruh target 630 yang tersisa dan kami harapkan itu terjadi di tahun 2024," pungkasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat