androidvodic.com

PT PP Akan Divestasi Sejumlah Anak Usaha, Incar Dana Segar Rp 3 Triliun - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

News, JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk akan mendivestasi sejumlah sahamnya di beberapa anak perusahaan yang tidak berkaitan langsung dengan bisnis inti perseroan di bidang konstruksi tahun 2024 ini.

Dari divestasi tersebut, perusahaan berharap bisa mendapatkan dana segar sekitar Rp 3 triliun.

Sekretaris Perusahaan PT PP (Persero) Tbk Bakhtiyar Efendi mengatakan, divestasi saham PT PP (Persero) Tbk di beberapa anak usaha merupakan bagian dari strategi menyehatkan kondisi keuangan perseroan.

Baca juga: Divestasi Vale Indonesia Diteken Sore Ini, Erick Thohir Sebut Program Hilirisasi Akan Tancap Gas

"Strategi investasi PT PP ke depan, kita ingin berinvestasi di sektor yang tidak jauh dari sektor konstruksi. Saat ini kota masih terkendala liabilities dengan leverage yang cukup tinggi. Karena itu kita coba atasi dengan strategi divestasi," ungkap Bakhtyar Efendi dalam acara bincang dengan media di sela acara buka puasa bersama di Jakarta, Kamis, 21 Maret 2024.

Bakhtyar menjelaskan, dari target pendapatan Rp 3 triliun dari divestasi tersebut akan berasal dari penjualan saham perseroan di anak usaha yang bergerak di sektor energi, jalan tol, hingga properti.

Salah satu saham perseroan yang akan dilepas ke pihak ketiga adalah di Jalan Tol Antasari-Depok. "Di sana ada sedikit saham kita yang akan dilepas. Begitu juga sebagian saham kita di ruas tol Semarang-Demak, itu akan kita lepas," ujar Bakhtyar.

Sebagian saham-saham tersebut sudah dikonsolidasikan di induk perusahaan dan sebagian lagi masih di anak usaha.

"Divestasi itu akan dilakukan pada anak-anak usaha kita agar kita bisa mendapatkan dana fresh untuk menurunkan leverage kita yang cukup tinggi," tegasnya.

Bakhtyar juga menjelaskan, perseroan baru saja menyelesaikan audit atas laporan keuangan 2023.

Untuk target di 2024, Bakhtyar mengatakan, perseroan tidak memasang kenaikan target penjualan terlalu tinggi mengingat pengadaan project baru akan terjadi perlambatan karena terbentuknya pemerintahan baru hasil Pemilu.

Baca juga: Erick Thohir Pastikan Pemerintah Sudah Sepakati Harga Divestasi Saham Vale

Namun dia tidak menampik penjualan perseroan di 2024 masih akan tetap mengandalkan proyek-proyek di pemerintahan, termasuk pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN), dan proyek dari tender di BUMN.

"Di 2023, sebanyak 40 persen project kita ber pemerintahan, sebanyak 30 persen lainnya dari BUMN dan sisanya swasta. Konsentrasi utama kita saat ini adalah menyelesaikan project yang sudah berjalan," bebernya.

Dia menambahkan, order book yang dikantongi PT PP saat ini mencapai Rp 48 triliun. "SDaya kira itu akan bisa dijalankan dalam 2-3 tahun ke depan," sebutnya.

Di 2023 lalu, PT PP membukukan penjualan sekitar Rp 19,9 triliun dan target penjualan di 2024 ini naik tipis menjadi sekitar Rp 21 triliun lebih.

"Target project baru masih akan didominasi project strategis nasional termasuk di IKN. IKN akan memberi kontribusi sekitar Rp 6 triliun di 2024. Di 2023 lalu kita sudah menjual Rp 3 triliun untuk project di IKN. Sementara, total penjualan kita di IKN sudah mencapai sekitar Rp 11,2 triliun," sebutnya.

"Jadi, project-project IKN ini masih jadi motor utama penjualan kita baik kontrak baru atau lama," imbuhnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat