androidvodic.com

Laporan Wartawan News, Reynas Abdila

News, JAKARTA – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mendorong peningkatan kompetensi nasabah PNM Mekaar melalui pelatihan batik ecoprint.

Sebanyak 12 nasabah PNM Mekaar melakukan kegiatan studi banding di Galery batik puspita mekar, Laweyan, Solo.

Pemimpin Cabang PNM Solo Ananto Seno mengatakan pihaknya sebagai tuan rumah sangat senang dan bangga menjadi bagian dari kegiatan pelatihan.

Baca juga: PNM Target Penyaluran Pembiayaan ke Ultra Mikro Sebesar Rp 75 Triliun Tahun Ini

“Kegiatan studi banding merupakan wujud komitmen PNM sebagai lembaga pemberdayaan UMKM yang tidak hanya memberikan modal uang tetapi juga modal intelektual dan modal jaringan/sosial,” kata Ananto dikutip Senin (25/3/2024).

Menurutnya, antusiasme yang ditunjukan nara sumber serta peserta menghapus rasa lelah peserta dan penyelenggara.

“Semoga ilmu yang diperoleh bisa dikembangkan didaerah masing masing peserta dan yang paling penting lagi adalah meningkatkan jejaring antar peserta dan narasumber. Semoga semakin banyak nasabah PNM Mekaar yang dapat kami bantu lewat program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU),” ujarnya.

Iryanti Setiyono nasabah yang mengikuti pelatihan menuturkan dalam pelatihan diajarkan tentang bahan pewarnaan untuk batik tulis dan ecoprint.

Selanjutnyax bagaimana cara pembuatan ecoprint yang baik dan benar.

Baca juga: Kemenpora dan PNM Jalin Kolaborasi, Dito Ariotedjo: Bangun Ekonomi Pemuda Dimulai dari Pasar

“Setelah pelatihan saya sudah memulai untuk mengaplikasikan ilmu yang di dapat pasca studi banding kemarin dan berniat untuk mengembangkan usaha dengan mengombinasikan ecoprint dan batik tulis agar lebih bervariasi serta menambah daya tarik konsumen,” kata Iryanti.

Batik Ecoprint merupakan salah satu jenis batik yang proses produksinya menggunakan pewarna alami yang berasal dari tanin atau warna daun, akar atau batang yang diaplikasikan pada kain, setelah itu kain tersebut direbus.

Singkatnya batik Ecoprint adalah batik yang dimana cara pembuatannya membatik dengan menjiplak daun yang kemudian direbus.