Israel Serang Iran, IHSG Terkoreksi ke Level 7.131,10 Indeks Sektoral Melemah - News
Laporan Wartawan News, Reynas Abdila
News, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka terkoreksi 0,49 persen ke level 7.131,45 pada awal perdagangan bursa Jumat (19/4/2024).
Pelemahan ini terjadi seiring sentimen eksternal atas terjadinya serangan Israel terhadap Iran.
Dipantau RTI, sebanyak 123 saham menguat, 214 saham turun, dan 161 saham stagnan.
Baca juga: IHSG Dibuka Menguat, 146 Saham Huni Zona Hijau
IHSG mencatatkan transaksi perdagangan mencapai Rp921,55 miliar dari volume transaksi 921,37 juta saham yang diperdagangkan.
Di tengah pelemahan IHSG, 10 indeks sektoral menempati zona merah antara lain bahan baku 0,01 persen, konsumer siklikal 0,50 persen, keuangan 1,20 persen, kesehatan 0,48 persen, industri 0,87 persen, infrastruktur 1,09 persen, konsumer nonsiklikal 0,59 persen, properti 0,32 persen, teknologi 0,37 persen dan transportasi 0,34 persen.
Hanya sektor energi yang menguat 0,17 persen di tengah mencekamnya konflik di Timur Tengah.
Adapun tiga saham masuk top gainers yakni PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO) naik 15,32 persen di Rp128, PT Lavender Bina Cendikia Tbk (BMBL) tumbuh 12,50 persen di Rp9, dan PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) terbang 9,09 persen di Rp266.
Sedangkan tiga saham masuk top losers yaitu PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) turun 8,76 persen di Rp625, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (BJBR) melemah 8,37 persen di Rp1.095, dan PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO) merosot 6,19 persen di Rp91.
Terkini Lainnya
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka terkoreksi 0,49 persen ke level 7.131,45 pada awal perdagangan bursa Jumat
Ini Cara Pertamina Dorong Daya Saing Ratusan Usaha Mikro dan Kecil di 3 Wilayah
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
IHSG Ditutup Dekati Level 7.200, Saham Raksasa BBCA Sentuh Rp10.000 Per Lembar
Harga Minyak Dunia Diproyeksi Naik, Citra Tubindo Bidik Keuntungan 19,69 Juta Dolar AS
DPR Tak Percaya LPEI Bisa Berbenah, Buka Opsi Pembubaran atau Merger dengan BNI
Pembangunan Bali Maritime Tourism Hub Sempat Terkendala akan Adanya Ratusan Kapal Ikan
Khawatir Bias, Hippindo Tolak Zonasi Larangan Penjualan Produk Tembakau di RPP Kesehatan