androidvodic.com

Harga Emas Mulai Kembali Turun Setelah Tensi Politik Timur Tengah Mereda - News

Laporan Wartawan News, Lita Febriani

News, JAKARTA - Tensi geopolitik di Timur Tengah yang sempat memanas karena serangan Israel ke Iran dan sebaliknya membuat harga emas dan beberapa komoditas meroket.

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) Andrew Fischer, mengatakan meredanya kekhawatiran pasar terhadap konflik yang lebih besar di Timur Tengah mempengaruhi penurunan harga emas.

"Hal ini menyebabkan permintaan untuk logam mulia menurun sebagai tempat perlindungan, sementara taruhan pada suku bunga AS yang lebih tinggi untuk periode yang lebih lama turut menekan harga," jelas Fishcer, Rabu (24/4/2024).

Fishcer memprediksikan untuk harga emas hari ini menunjukkan kecenderungan penurunan yang lebih signifikan dari sebelumnya.

"Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah meredanya konflik di Timur Tengah yang secara langsung mengurangi permintaan akan safe haven untuk logam mulia. Selain itu, kenaikan nilai dolar AS juga masih membayangi pasar, terutama dengan tingkat inflasi yang tinggi," jelasnya.

Meskipun terdapat sedikit kenaikan, potensi penurunan masih terus berlangsung dalam jangka panjang.

Fenomena ini menunjukkan perlunya kewaspadaan bagi para pelaku pasar dalam mengambil keputusan investasi terkait dengan emas.

Menurut ringkasan harga emas, di perdagangan Asia pada hari Senin (23/4), spot gold untuk pengiriman Juni turun 0,9 persen menjadi 2.370,45 dolar AS per-ons.

Baca juga: Hari Ini Harga Emas Antam Anjlok, Berikut Rinciannya

Gold futures yang akan jatuh tempo pada bulan Juni terpantau turun 1,2 persen menjadi 2.384,05 dolar AS per-ons pada pukul 00.48 WIB (04.48 GMT).

"Penurunan harga emas ini disebabkan oleh berkurangnya kekhawatiran akan eskalasi konflik di Timur Tengah," terangnya.

Meskipun harga emas sempat mencapai rekor tertinggi di atas 2.400 dolar AS per-ons karena serangkaian serangan antara Iran dan Israel, namun meremehkan dampak serangan tersebut pada hari Jumat membuat beberapa harapan bahwa konflik tidak akan memburuk, sehingga mengurangi permintaan safe haven untuk emas.

Baca juga: Akhir Pekan, Harga Emas Antam Naik ke Level Rp 1.347.000 Per Gram

Sementara itu, kekhawatiran akan tingkat suku bunga AS tetap ada, dengan dollar stabil di dekat level tertinggi lima bulan.

Para pedagang juga was-was dengan imbal hasil Treasury AS yang naik, karena ekspektasi terhadap peningkatan suku bunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.

Hal ini diperkuat dengan data inflasi yang kuat untuk bulan Maret dan sinyal hawkish dari pejabat Federal Reserve, yang membuat para pedagang memperkirakan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Juni oleh The Fed.

Menurut Fishcer, secara keseluruhan emas hari ini menunjukkan penurunan yang dipengaruhi oleh berkurangnya kekhawatiran akan konflik di Timur Tengah dan ekspektasi terhadap suku bunga AS yang lebih tinggi.

"Indikasikan bahwa tren penurunan ini kemungkinan akan berlanjut, dengan potensi penurunan yang lebih signifikan dalam jangka panjang," imbuhnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat