Siap-siap Harga Minyak Goreng Akan Dinaikkan Pemerintah - News
Laporan Wartawan News, Lita Febriani
News, JAKARTA - Pemerintah berencana menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan murah, Minyakita dari Rp 14.000 per-liter menjadi Rp 15.000 - Rp 15.500 per-liter.
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, menyampaikan pihaknya akan membahas hal tersebut dalam waktu dekat dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.
"Kita memang akan bahas, karena semuanya sudah naik. Akan kita naikkan," tutur Zulkifli di Jakarta, Senin (27/5/2024).
Baca juga: Mendag Usul Harga Eceran Tertinggi Minyakita Naik Jadi Rp 15 Ribu Per Liter
Lebih lanjut, Mendag yang biasa disapa dengan nama Zulhas tersebut meminta publik untuk menunggu keputusan dalam beberapa bulan ke depan.
"Mungkin beberapa bulan lagi, tunggu nanti kalau ada rapat di Menko. Tapi memang sudah layak naik ya dari Rp 14.000 sudah dua tahun. Mungkin untuk jadi Rp 15.000," ucapnya.
HET minyak goreng kemasan atau MinyaKita saat ini masih ditetapkan sebesar Rp 14.000 per-liter dan minyak curah Rp 15.500 per-kilogram.
Aturannya tertuang dalam Surat Edaran Nomor 03 Tahun 2023 tentang Pedoman Penjualan Minyak Goreng Rakyat yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan.
Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyebut evaluasi harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng rakyat atau MinyaKita diharapkan selesai sebelum Oktober 2024.
Terkini Lainnya
HET minyak goreng kemasan atau MinyaKita saat ini masih ditetapkan sebesar Rp 14.000 per-liter dan minyak curah Rp 15.500 per-kilogram.
PPLIPI Minta Pelaku Usaha Mikro Hindari Pinjol dan Bank Emok Saat Butuh Modal
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Cegah Kerugian Akibat Serangan Siber Terhadap Data, Perusahaan Perlu Lakukan Perlindungan
Dukung Energi Hijau, Perusahaan Ini Gunakan Skuter Listrik untuk Kendaraan Operasional
Emiten Unggas JPFA Dukung Kemajuan Dunia Pendidikan di Bidang Peternakan
Politisi Ini Ingatkan Risiko Gagal Bayar Program Student Loan Cukup Tinggi
Alarm Industri Indonesia 'Menyala', Kemenperin Sebut Sumbernya