Tampil di ITS Asia Pacific Forum 2024, TRON Pamer Solusi Teknologi Keamanan Transportasi - News
Laporan Wartawan Tribunnews, Seno Tri Sulistiyono
News, JAKARTA - PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) berpartisipasi pada acara ITS Asia Pacific Forum 2024, mulai 28-30 Mei 2024 di JCC Senayan, Jakarta.
Pada acara ini, TRON memamerkan berbagai solusi teknologi untuk mendukung keamanan dan keselamatan di industri transportasi, serta memperkenalkan lini bisnis baru yang inovatif.
Direktur Utama PT Teknologi Karya Digital Nusa, David Santoso mengatakan, TRON menghadirkan TAM Fleet, solusi dan perangkat yang membantu operator transportasi meningkatkan efisiensi dan keselamatan armada.
Ia menyebut, TAM Fleet memanfaatkan teknologi IoT (Internet of Things) dan AI (Artificial Intelligence) untuk memantau kondisi kendaraan secara real-time, mengoptimalkan rute perjalanan, dan memberikan peringatan dini jika terjadi potensi bahaya.
TRON juga menghadirkan lini bisnis baru yang disebut Gotrix, solusi teknologi untuk keselamatan dan keamanan kendaraan roda tiga listrik.
Baca juga: Indonesia Jadi Basis Ekspor Motor Listrik Yadea ke Pasar ASEAN
“GOTRIX dilengkapi dengan teknologi TAM Fleet untuk memastikan keamanan dan keselamatan pengendara dan barang bawaan mereka, seperti Emergency Button, Live view and playback video, GPS-powered History Tracking dan sistem khusus berupa advanced sensor system, dispatch management system dan battery management system,” ujar David, Selasa (28/5/2024).
Terkini Lainnya
PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON) berpartisipasi pada acara ITS Asia Pacific Forum 2024, mulai 28-30 Mei 2024 di JCC Senayan, Jakarta.
Tantangan Koperasi dan UMKM Memasuki Revolusi Industri 5.0, Ini Komitmen PDIP
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pengusaha Mal Nilai Peraturan Pembatasan Impor RI Tak Mampu Tangani Masalah Sesungguhnya
Tingkatkan Produksi Migas Nasional, Kepala SKK Migas Inspeksi Langsung Proyek FPSO Marlin Natuna
Tren Pembobolan Data, Ini Jurus BNI Pastikan Keamanan Para Nasabah
Soal Rencana Bea Masuk 200 Persen, Mendag Sebut Masih Dihitung, Bisa 50 Persen
Mendag Sebut 7 Industri yang Jadi Perhatian Khusus