androidvodic.com

Tantangan di Industri Farmasi Makin Dinamis, Emiten Ini Benahi Aspek Operasional - News

News, JAKARTA - Emiten farmasi PT Kimia Farma (KAEF) melakukan pembenahan aspek operasional perusahaan demi menjaga kinerja sekaligus pertumbuhan bisnis perseroan yang berkelanjutan.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko KAEF, Lina Sari mengatakan, ada empat isu utama yang masih menjadi tantangan bagi perseroan. Pertama, belum optimalnya komersialisasi; kedua, rasionalisasi pabrik.

Ketiga, portofolio produk yang belum optimal. Ke-empat, dugaan pelanggaran integritas penyediaan data keuangan di anak usaha yaitu Kimia Farma Apotek (KFA).

Keempat isu tersebut membuat perseroan masih membukukan kas operasional perusahan yang negatif.

"Berbagai faktor tersebut telah menjadi tantangan atas kinerja KAEF tahun 2023. Kami telah berhasil mengidentifikasi faktor-faktor tersebut, kemudian kami mengambil langkah-langkah strategis untuk membenahinya. Harapannya, Perseroan dapat membukukan kinerja yang lebih baik pada tahun 2024 dan ke depan," kata Lina ditulis Rabu (26/6/2024).

Manajemen KAEF berkomitmen menjalankan berbagai strategi agar dapat menciptakan daya ungkit guna mencapai target kinerja yang telah ditetapkan.

Untuk menopang kinerja tahun 2024, KAEF akan terus melakukan perbaikan operasional, pengendalian biaya, penguatan GCG serta telah mengalokasikan belanja modal (capex) yang dominan untuk pengembangan bisnis Kimia Farma Apotek.

"Anggaran ini rencananya akan digunakan untuk kegiatan operasional bisnis, perpanjangan sewa, relokasi outlet, dan rebranding. Sedangkan, segmen manufaktur mengalokasi belanja modal yang akan digunakan untuk mendukung operasional pabrik," tuturnya.

Baca juga: Emiten KDB Tifa Finance Kembali Absen Bagikan Dividen ke Pemegang Saham

Dengan alokasi belanja modal dan operasional tersebut, Lina menyebut, Manajemen KAEF menargetkan kinerja tahun 2024 akan lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Baca juga: Emiten Properti JSPT Bagikan Dividen Tunai Senilai Rp 23,187 Miliar

"KAEF menargetkan penjualan tahun 2024 tumbuh double digit dibandingkan dengan realisasi tahun 2023," ujarnya.

Tercatat, pada tahun lalu penjualan tumbuh sekitar 7,93 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi Rp9,96 triliun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat