androidvodic.com

Bos Pertamina Geothermal Beberkan Strategi Pengurangan Emisi Karbon di Ajang ISRA 2024 - News

News, JAKARTAPT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) terus mengedepankan prinsip tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) demi memastikan dampak positif dari operational excellence ke masyarakat dan lingkungan.

Pada ajang Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2024 di Kota Solo, Jawa Tengah, Direktur Utama PGE Julfi Hadi memberikan pemaparan dan gagasan Perusahaan dalam memitigasi dan beradaptasi pada berbagai dampak perubahan iklim.

Julfi Hadi memaparkan geotermal sebagai sumber energi dengan berbagai keunggulan, terutama sebagai energi yang ramah lingkungan.

Baca juga: Dorong Keberlanjutan Bisnis, PGE Implementasikan Praktik ESG dalam Operasionalnya

Julfi Hadi menegaskan, program-program TJSL Perusahaan telah mengantarkan dampak yang positif kepada masyarakat dan lingkungan.

Dia mengatakan, program-program TJSL yang dijalankan perusahaan berhasil memberikan manfaat kepada 24.543 orang.

Dari jumlah tersebut, para kelompok rentan seperti ibu hamil, anak dengan disabilitas, pemuda pengangguran, lansia, kelompok prasejahtera, petani kopi, dan penjahit perempuan juga menjadi penerima manfaat program.

Baca juga: Sambut Prospek Cerah Pengembangan Panas Bumi, PGE Punya Fundamental Keuangan Kuat

Selain itu, program-program TJSL Perusahaan juga memberikan kontribusi kepada pelestarian lingkungan.

"PGE berhasil mengurangi limbah hingga 16,3 ton, mengurangi emisi hingga 4.654,7 ton CO2e per tahun, dan melakukan penanaman pohon dengan jumlah lebih dari 68 ribu pohon tertanam," ujarnya dikutip dari siaran pers, Kamis, 4 Juli 2024.

Julfi Hadi juga membeberkan, PGE juga telah melakukan upaya konservasi kepada 368 elang dan 29 monyet Yaki. “Komitmen baik kami ini telah mendapatkan pengakuan secara nasional dan internasional," ungkapnya.

Atas semua pencapaian tersebut Direktur Utama PGE Julfi Hadi dan juga operasi perusahaan di tiga wilayah kerja panas bumi meraih penghargaan pada ajang Indonesia Social Responsibility Award (ISRA) 2024.

Julfi Hadi dinobatkan sebagai Social Responsibility Person of the Year atas komitmen penuh dan perannya dalam pengurangan emisi karbon.

Baca juga: Selain Penambahan Modal, Analisis Pengamat Sebut IPO akan Bernilai Strategis Terhadap PGE

Dia dinilai memiliki peran penting dalam mengintegrasikan clean development mechanism (CDM) ke dalam operasional Perusahaan dan pencapaian Sertifikat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI) atas kegiatan Proyek Lahendong Unit 5 dan 6.

Selain itu, PGE Kantor Pusat, Area Kamojang, Ulubelu, dan Lahendong juga meraih penghargaan silver untuk kategori Economic Empowerment.

Sejumlah program TJSL PGE di wilayah kerja tersebut, yaitu Neng Elie, Eloc Berseri, dan Mapalus Tumompaso, dinilai berhasil memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar dengan social return on investment (SROI) masing-masing sebesar 307 persen, 342 persen dan 181 persen.

Julfi Hadi mengaku bangga atas pencapaian tersebut. Dia mengatakan, pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras seluruh keluarga PGE dalam memajukan berbagai dan inisiatif program pemberdayaan masyarakat dan lingkungan.

Baca juga: Anggota Komisi VII DPR: IPO PGE Bukan Mengganti Kepemilikan kepada Pihak Asing

"Dengan penghargaan ini, PGE semakin mempertahankan posisinya sebagai perusahaan energi hijau kelas dunia, dan kelak akan menjadi world center of geothermal excellence,” kata Julfi Hadi.

Dengan pencapaian baik PGE di ajang ISRA 2024 ini, kami semakin optimistis bahwa geotermal tidak hanya menjadi energi potensial dengan ketersediaan yang melimpah, tetapi juga membawa kesejahteraan bagi masyarakat dan lingkungan,” kata Julfi Hadi.

ISRA adalah ajang penghargaan serta diseminasi pengetahuan bagi pelaku bisnis atas komitmen, usaha, serta aksi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program TJSL perusahaan.

ISRA 2024 mengusung tema “Confronting Climate Change: Survive to Revive” dan menjadi wadah bagi berbagai pihak untuk terus beradaptasi dan bersiap untuk mengatasi perubahan iklim.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat