androidvodic.com

Pakar Epidemiologi Sebut PTM Tidak Mengapa Dilakukan, Namun Harus dengan Syarat Berikut - News

News, JAKARTA - Pakar Epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman menyebutkan jika pemberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) sebenarnya bersifat kasuistik.  

"Misalnya ketika kasus mulai melandai dan ada pelonggaran dari beberapa aspek, sekolah harus segera disiapkan untuk dilakukan PTM. Tentu dengan mitigasi kuat termasuk kampus," ungkap Dicky pada Tribunnews, Rabu (16/3/2022).

Selain melihat bagaimana kondisi penanganan pandemi masing-masing daerah, PTM dan perkuliahan perlu dilakukan secara bertahap.

"Misalnya, dilakukan beberapa fakultas dulu. Atau mahasiswa baru dulu, jumlah sedikit. Lebih banyak melakukan pembelajaran di outdoor dan sebagainya,"kata Dicky menambahkan.

Selain itu, pastikan pelajar atau mahasiswa telah melakukan vaksinasi Covid-19. Dan kalau bisa, terhitung booster.

Baca juga: Level PPKM Menurun, PTM 100 Persen Perlu Dilakukan Lagi

Hal ini bisa dilakukan saat memberlakukan pembelajaran tatap muka, jika aturan yang lain sudah dilonggarkan. PTM bisa dilakukan dengan syarat, ada mitigasi yang kuat. 

Selain itu selama proses pembelajaran terus dilakukan pemantauan. Kalau terjadi perburukan, ditarik strategi rem darurat. Untuk kapasitas pun ia menyarankan tidak langsung 100 persen.
 

Terkini Lainnya

  • Pembelajaran Tatap Muka

  • Dicky Budiman menyebutkan jika pemberlakuan pembelajaran tatap muka (PTM) sebenarnya bersifat kasuistik.  

  • Covid-19 di Singapura Alami Peningkatan, Kemenkes: Belum Ada Urgensi Pembatasan Perjalanan

  • BERITA TERKINI

Tautan Sahabat