androidvodic.com

Kasus Covid-19 di Indonesia Kembali Naik, Epidemiolog Imbau Masyarakat Segera Booster - News

Laporan Wartawan News, Rina Ayu

News, JAKARTA - Ahli Epidemiologi dr Iwan Ariawan MSPH mengatakan kedaruratan Covid-19 di Indonesia belum berakhir.

Terlebih saat ini telah muncul varian-varian baru yakni XBB.

Dalam upaya mengakhiri pandemi ini, perlu melengkapi vaksinasi Covid-19 sampai booster dan terus melakukan protokol kesehatan.

"Memang ada lonjakan di negara-negara yang ada varian XBB-nya, kasus Covid-19 nya meningkat cepat," kata dia dalam kegiatan, Senin (7/11/2022).

Ia mengatakan, peningkatan kasus akan berlangsung 2 - 4 minggu untuk menunju puncak, lalu kemudian turun.

Baca juga: Sebaran 3.198 Kasus Sembuh Covid-19 di Indonesia 9 November 2022: DKI Jakarta Catat 919 Kasus

Capaian vaksinasi Covid-19 digenjot untuk mengurangi risiko kesakitan dan kematian akibat Covid-19, terutama di kelompok lansia.

Bahkan dari data yang ada saat ini kelompok lanjut usia memiliki faktor risiko jauh lebih tinggi dibandingkan anak-anak.

"Manfaat vaksinasi ini mencegah parah dan kematian apalagi di tengah varian baru. Vaksin masih berguna. Booster sangat cukup mencegah perburukan," kata Iwan.

Tercatat dari Periode 4 Oktober hingga 8 November 2022 sebanyak 27.081 pasien konfirmasi positif Covid-19 mendapatkan perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Terus, Anggota DPR: Bisa Jadi Level PPKM Ditingkatkan

Dari jumlah tersebut, hampir separuh atau sebanyak 10.639 pasien memiliki gejala sedang, berat hingga kritis, dimana 74 persen diantaranya belum mendapatkan vaksin booster Covid-19.

Data terbaru dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada September 2022 menunjukkan bahwa dari total 210 juta orang di Indonesia yang telah menerima vaksinasi Covid-19, hanya 43,967,085 yang sudah melengkapi dosis vaksinasi.

Pada kelompok lansia, hanya 6,698,254 yang sudah melengkapi dosis vaksinasi.

Selain keinginan orang untuk vaksin rendah, tantangan lain yang masih harus diperhatikan adalah adanya hambatan akses dan suplai vaksinasi.

Baca juga: Sebaran 6.601 Kasus Covid-19, 8 November 2022: DKI Jakarta Tertinggi, Sumbang 2.254 Kasus

Hal ini menunjukkan bahwa masih sangat diperlukan dorongan untuk menggalakkan dan memotivasi masyarakat untuk melengkapi dosis vaksinasi dan membangkitkan urgensi terhadap pemerintah untuk memperhatikan akses dan suplai vaksin.

Ditambahkan Communication Team Leader Breakthrough ACTION for COVID-19 program Dian Rosdiana, dorongan dan motivasi untuk tetap melakukan protokol kesehatan juga masih harus dikampanyekan.

"Keberhasilan yang dihadapi di lapangan, merupakan hasil kerja bersama dengan keterlibatan dan komitmen para pimpinan nasional, daerah serta tokoh masyarakat, turut mengambil peran yang sangat penting atas kesuksesan pelaksanaan vaksinasi baik di nasional maupun di daerah," kata Dian.

Misalnya di daerah Kabupaten Sinjai dengan keadaan masyarakat yang beragam, tinggal berjauhan seperti komunitas nelayan, petani, dan kelompok masyarakat rentan lainnya termasuk lansia yang memerlukan pendekatan khusus, untuk mampu mempersuasi masyarakat yang masih ragu dengan keamanan vaksin.

Terbukti dari awal sebelum tim Breakthrough ACTION for Covid-19 membantu program vaksinasi di wilayah Sinjai, capaian vaksinasi Covid-19 tahap pertama menjadi sebesar 85,57 persen, tahap II (dua) 55,14 persen dan tahap III 10,4 persen.

"Banyak pembelajaran yang kami dapat dalam masa kampanye program ini, kesadaran masyarakat akan kondisi sekitarnya juga semakin terbangun, sehingga kami berharap hal-hal baik tersebut dapat menjadi pembelajaran dan dapat diaplikasikan di daerah-daerah lain di Indonesia," katanya.

Terkini Lainnya

  • Virus Corona

  • Ahli Epidemiologi dr Iwan Ariawan MSPH mengatakan kedaruratan Covid-19 di Indonesia belum berakhir.

  • Covid-19 di Singapura Alami Peningkatan, Kemenkes: Belum Ada Urgensi Pembatasan Perjalanan

  • BERITA REKOMENDASI

  • BERITA TERKINI

Tautan Sahabat