Pemerintah Rusia Batasi Akses ke Situs Internet DW - News
Pihak berwenang Rusia pada hari Jumat (5/3) membatasi akses online ke Deutsche Welle dan outlet media global lainnya. Regulator media Rusia Roskomnadzor mengatakan akses ke situs web BBC edisi bahasa Rusia, platform independen Meduza dan Radio Free Europe/Radio Liberty yang didanai AS, Svoboda, juga telah "dibatasi."
Menurut regulator, jaksa mengajukan permintaan kepada mereka untuk mengekang akses pada 24 Februari, pada hari Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan serangan ke Ukraina. Sebelumnya Rusia telah menutup kantor DW di Moskow dan membatalkan akreditasi jurnalisnya.
UU Baru dengan sanksi 15 tahun penjara
Anggota parlemen Rusia hari Jumat juga meresmikan undang-undang yang mengancam hukuman penjara hingga 15 tahun untuk setiap publikasi buruk tentang militer Rusia. Para wartawan Rusia mengatakan bahwa mereka telah diinstruksikan untuk hanya mempublikasikan informasi yang diberikan sumber resmi Rusia.
Pada hari Kamis (3/3), stasiun radio Ekho Mosvky ditutup setelah tidak mengudara karena liputannya dari Ukraina. Stasiun radio tersebut mayoritas dimiliki oleh raksasa energi Rusia Gazprom, tetapi hingga kini merupakan salah satu platform media yang cukup independen yang masih bisa diakses.
Beberapa jam setelah pengumuman Ekho Mosvky, saluran TV independen Dozhd juga mengatakan akan mengakhiri siarannya.
Media-media asing hentikan pelaporan dari Moskow
Setelah UU baru itu disahkan, media-media asing menghentikan pelaporan mereka dari Moskow, termasuk stasiun siaran BBC dan CNN. Penyiar publik Jerman ARD dan ZDF juga menghentikan pelaporan dari kantor di Moskow.
Dalam keterangan bersama mereka menyebutkan, para penyiar publik akan "terus menginformasikan publik secara komprehensif tentang peristiwa di Rusia dan Ukraina dari lokasi mereka yang lain."
Deutsche Welle telah menutup bironya di Moskow pada awal Februari, setelah Rusia melarang operasi DW sebagai tindakan balasan karena Jerman karena melarang layanan jaringan TV pemerintah Rusia RT.
hp/yp (dpa, afp, dw)
Terkini Lainnya
Bos Mossad Pulang dari Qatar, Israel-Hamas Masih Cekcok soal Proposal Gencatan Senjata
UU Baru dengan sanksi 15 tahun penjara
Media-media asing hentikan pelaporan dari Moskow
BERITA TERKINI
berita POPULER
Pakar Sebut Israel Ada di Tangan Hizbullah, Serangan Berhenti jika Israel Setujui Gencatan Senjata
Israel Perluas Wilayah Rampasan, Bangun 5.300 Unit Permukiman Yahudi di Tepi Barat
Ganjar Pranowo dan Basuki Tjahaja Purnama Jadi Ketua DPP PDIP Sampai 2025
Hamas Kemukakan Ide Baru untuk Akhiri Perang: Jaminan Internasional hingga Penarikan Bertahap IDF
Gertak Barat, Putin: Kami Siap Perang Jika NATO Senggol Kawasan Perbatasan