androidvodic.com

Kata Pakar soal Pertemuan Jokowi dengan Zelenskyy dan Putin: Strategis dan Turunkan Tensi Ketegangan - News

News - Presiden Joko Widodo baru melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dalam pertemuan tersebut Jokowi membawa misi perdamaian untuk Ukraina dan Rusia yang selama ini terlibat perang.

Pakar Perdagangan Ekonomi Dunia dan Politik Internasioanal Universitas Gadjah Mada (UGM), Dr. Riza Noer Arfani, memberikan tanggapannya terkait kunjungan Jokowi tersebut.

Riza menilai bahwa kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia ini sangatlah strategis.

Pasalnya saat ini Indonesia memang tengah memegang Presidensi G-20 dan kunjungan tersebut juga bisa menjadi upaya pemulihan ekonomi.

Baca juga: Beda Gaya Jokowi saat Bertemu Vladimir Putin dan Zelensky

Menurut Riza, kunjungan tersebut juga telah memperlihatkan keseriusan, konsistensi, sikap, dan posisi Indonesia dalam menghadapi konflik antara Ukraina-Rusia dengan cara membuka perundingan damai.

"Saya melihat maknanya sangat strategis. Kunjungan ini bermakna bahwa Presiden Jokowi atau Indonesia serius dalam hal itu, karena semua sepakat bila Forum G-20 adalah forum ekonomi bukan forum politik," ujar Riza dilansir laman resmi ugm.ac.id.

Riza menegaskan kunjungan Jokowi ke Ukraina dan Rusia benar-benar bermakna dan strategis untuk pemulihan ekonomi yang sebenarnya sudah digagas oleh sejumlah pihak.

Termasuk negara-negara anggota G-20 yang kondisi ekonominya terancam akibat perang antara Ukraina dan Rusia.

Terlebih jika perang terus berlangsung, maka akan memberikan dampak pada tiga sektor penting, yakni pangan, energi, dan kesehatan.

Baca juga: TOPIK Pembahasan Putin dan Jokowi di Moskow, Presiden Rusia Jamin 2 Masalah Ini Aman

Turunkan Tensi Ketegangan Ukraina-Rusia

Riza mengatakan, selama ini, beberapa negara besar sebenarnya telah berusaha menengahi konflik antara Ukraina dan Rusia, tapi usaha tersebut masih belum membuahkan hasil.

Oleh karena itu Riza menyebut Jokowi sebagai juru damai yang tulus karena tidak memiliki kepentingan lain selain perdamaian anatara Ukraina dan Rusia.

Berbeda dengan negara besar dan negara lain yang meminta perdamaian atas dasar kepentingan yang mereka miliki, seperti kepentingan aliansi militer.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat