androidvodic.com

Jepang Pertimbangkan Hapus Persyaratan Tes PCR Bagi Pendatang - News

Laporan Koresponden News, Richard Susilo dari Jepang

News, TOKYO - Pemerintah Jepang mulai mempertimbangkan untuk menghapus persyaratan tes Covid-19 bagi para pendatang dalam waktu dekat ini.

"Saya ingin menunjukkan langkah-langkah untuk lebih mengurangi beban pusat kesehatan masyarakat dan institusi medis dalam satu atau dua hari mendatang," ungkap PM Jepang Fumio Kishida dalam jumpa pers secara daring, Senin (22/8/2022) malam.

Pemerintah berencana untuk melonggarkan persyaratan masuk Jepang secara bertahap, seperti pengecualian bagi mereka yang telah divaksinasi.

Penyesuaian juga akan dilakukan untuk menaikkan batas atas jumlah orang yang masuk ke Jepang serta akan meninjau operasi mendeteksi semua infeksi baru di Jepang.

Baca juga: Terinfeksi Virus Corona PM Jepang Fumio Kishida Bekerja Online: Biasa Saja Tuh!

Keputusan akan segera dibuat berdasarkan situasi infeksi terakhir.

"Dengan asumsi saya terinfeksi virus corona, saya telah menyiapkan sistem konferensi khusus menggunakan serat optik antara rumah dinas sehingga saya dapat melanjutkan tugas saya dengan teleworking. Saya sudah mulai bekerja dari jarak jauh. Sejauh ini, saya dapat melakukan pekerjaan saya tanpa merasakan ketidaknyamanan yang berarti," kata OM Fumio Kishida

"Kami menanggapi berbagai kritik terhadap infeksi kami sendiri dengan serius, dan ingin menganggap ini sebagai kesempatan untuk merenungkan keprihatinan dan kekhawatiran orang-orang. Kami akan melakukan yang terbaik untuk mencegah penundaan dalam urusan nasional," ujarnya.

"Mengenai transisi ke tahapan baru menuju dengan corona, seperti meninjau langkah-langkah di bawah Undang-Undang Penyakit Menular dan melonggarkan langkah-langkah perbatasan, kami akan segera menentukan arah berdasarkan pendapat para ahli dan pemerintah daerah. Berdasarkan karakteristik virus, kami akan mempercepat langkah-langkah untuk mencapai pencegahan infeksi dan kegiatan sosial ekonomi," kata Kishida.

Mengenai langkah-langkah untuk mengurangi beban pada pusat kesehatan masyarakat dan institusi medis, PM Kishida mengatakan pemerintah mempromosikan penyederhanaan input informasi pasien ke dalam 'HER-SYS', pengembangan pusat tindak lanjut kesehatan nasional, dan konversi alat tes ke OTC.

"Namun, saya ingin menyajikan langkah-langkah lebih lanjut untuk mengurangi beban dalam satu atau dua hari mendatang," ujar dia.

Jepang kemungkinan akan menghapuskan tes PCR dalam waktu 72 jam, yang diperlukan saat memasuki atau kembali ke Jepang.

"Saat ini, kami sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan lebih lanjut batas 20.000 orang yang memasuki Jepang per hari. Perdana Menteri Kishida diperkirakan akan mengumumkan langkah-langkah baru melawan virus corona Selasa ini atau besok," ungkap sumber News, Selasa (23/8/2022).

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.

Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat