androidvodic.com

Lansia di Panti Jompo China Hadapi Ancaman Gelombang Covid-19 - News

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

 
News, BEIJING - Penularan Covid-19 di China mulai merebak di panti jompo meskipun sudah ada upaya untuk melindungi lansia dari virus corona yang melonjak setelah kebijakan nol-Covid di negara itu dilonggarkan.

Ketika China mencabut pembatasan terkait pandemi Covid-19 pada awal bulan ini, banyak panti jompo mengambil keputusan untuk menutup diri dari publik dan beroperasi dalam sistem loop tertutup.

Bahkan itu mereka lakukan tanpa perintah dari pemerintah pusat untuk melakukan penguncian atau lockdown.

Dikutip dari Bloomberg, penguncian atau lockdown terbukti tidak efektif dalam mencegah virus corona, dan jumlah korban yang terjangkit virus ini di panti jompo dapat memicu kemarahan publik yang mempertanyakan upaya pemerintah China dalam melindungi populasinya yang paling rentan terhadap Covid-19.

Di Kota Guangzhou, seorang dokter di sebuah rumah sakit mengatakan sekitar dua hingga tiga pasien lanjut usia meninggal setiap hari setelah mengidap gejala Covid-19 yang parah dalam dua minggu terakhir.

Seorang perawat yang bekerja di panti jompo di Shanghai, mengatakan banyak orang lanjut usia dan pekerja telah terinfeksi Covid-19 setelah kasus pertama ditemukan kurang dari seminggu yang lalu.

Selain cenderung memiliki penyakit bawaan, risiko terkena Covid-19 di kalangan lansia China juga diperbesar oleh fakta bahwa banyak lansia yang kurang divaksinasi dibandingkan dengan negara lain.

Setidaknya 42 persen dari orang yang berusia di atas 80 tahun di China telah mendapatkan suntikan vaksin. Sementara itu, terdapat 8,2 juta lansia di China yang tinggal di 38.000 panti jompo, menurut data 2020.

Baca juga: Hong Kong akan Hapus Tes Covid-19 Bagi Pelancong Pasca Pelonggaran Pembatasan China

Pada sebuah konferensi pada 22 Desember, Kementerian Urusan Sipil China menekankan "prioritas utama" untuk melindungi kelompok lansia, karena pemerintah mencoba untuk "mencegah penyakit serius dan mengurangi jumlah kematian".

Badan kesehatan nasional China mengatakan pada Senin (26/12/2022), panti jompo dapat menutup "kompleks mereka atas kebijaksanaan mereka sendiri".

Warga China, yang memiliki anggota keluarga yang tinggal di panti jompo, melakukan apa yang mereka bisa untuk melindungi anggota keluarga mereka.

Baca juga: China Resmi Buka Pembatasan Covid-19, Aktivitas Penerbangan Rute Dalam dan Luar Negeri Melonjak

Seorang warga China yang tinggal di Singapura, Andrew, mengatakan ibunya tinggal di panti jompo di sebuah desa di kota Fuzhou.

Andrew mengaku telah berulang kali memperingatkan panti jompo dan otoritas desa setempat mengenai risiko penyebaran virus corona, namun mereka yakin panti jompo tersebut akan baik-baik saja karena beroperasi di bawah sistem loop tertutup.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat