androidvodic.com

Diduga Hasil Sabotase Rusia, Warsawa Usut Wabah Mematikan di Wilayah Perbatasan Ukraina-Polandia - News

Wilayah Perbatasan Ukraina-Polandia Diserang Wabah Mematikan, Warsawa Usut Dugaan Sabotase Rusia

News - Badan Keamanan Dalam Negeri (ABW) Polandia sedang menyelidiki kemungkinan apakah wabah penyakit Legiuner di Kota Rzeszow merupakan tindakan sabotase.

Penyakit yang dikenal dengan nama Legionnaires di perbatasan Polandia dan Ukraina itu dilaporkan telah menewaskan tujuh orang.

Sebagai informasi, Kota Rzeszow merupakan wilayah kunci pasokan senjata dari negara-negara Barat bagi Kiev untuk memerangi Rusia.

Baca juga: Ultimatum Anggota Parlemen Rusia ke Polandia: Semuanya Akan Berakhir Buruk Bagi Kalian

“Kami juga melihat bahwa Rusia mencoba menyebarkan kepanikan pada kesempatan ini dan memperhatikan apa yang terjadi. Ini juga merupakan faktor yang membuat kami mengenyampingkan skenario tertentu,” Stanislaw Zaryn, juru bicara badan keamanan di Warsawa, mengatakan kepada media Polandia, Jumat (25/8/2023).

Dilaporkan, terdapat 113 kasus yang tercatat di wilayah tersebut, mulai dari kota Rzeszow hingga kota Przemysl di perbatasan dengan Ukraina.

Tujuh pasien di antaranya meninggal dunia.

Pihak berwenang mengatakan mereka berusia antara 64 dan 95 tahun, dan memiliki penyakit penyerta seperti kanker.

Ewa Leniart, kepala pemerintahan daerah, mengatakan kepada lembaga penyiaran RMF bahwa penularan kemungkinan besar berasal dari sistem pasokan air.

"Sampel telah dikirim ke laboratorium dan hasil tes pertama diharapkan keluar pada hari Senin," katanya, seraya menambahkan bahwa situasinya terkendali.

bakteri Legionella pneumophila
Gambar mikroskop bakteri Legionella pneumophila tahun 1978, yang menyebabkan penyakit Legionnaires.

Terletak di Polandia tenggara, sekitar 100 kilometer dari perbatasan Ukraina, Rzeszow menjadi pusat upaya AS dan NATO untuk memasok senjata, amunisi, dan peralatan kepada Ukraina.

Barat secara rutin memasok senjata ke Ukraina setelah Rusia melancarkan operasi militernya di negara tetangga tersebut pada Februari 2022.

Kota itu juga menjadi akses masuk bagi para pemimpin Barat yang bepergian ke Ukraina dengan kereta api, termasuk Presiden AS Joe Biden.

Tak heran, sejumlah tentara AS ditempatkan di sekitar kota ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat