androidvodic.com

Presiden China Xi Jinping Dipastikan Tak Hadir di KTT G20 India - News

Laporan Wartawan News, Mikael Dafit Adi Prasetyo

News, BEIJING – Presiden China Xi Jinping dikabarkan tidak akan hadir dalam Konferensi Tingkat Tinggi Kelompok 20 atau KTT G20 yang akan berlangsung pada awal September di New Delhi, India.

Xi kemungkinan akan mewakilkan Perdana Menteri Li Qiang untuk ambil bagian dalam pertemuan tersebut.

“Presiden Xi kemungkinan tidak akan hadir di KTT G20 dan akan digantikan oleh Perdana Menterinya,” kata pejabat India dalam sebuah pernyataan, Kamis (31/8/2023).

Baca juga: PM Jepang Gunakan KTT ASEAN dan G20 Melobi Kepala Negara Soal Limbah PLTN Fukushima ke Laut Lepas

“Kami belum mendapat alasan pasti terkait ketidakhadiran Presiden Xi,” sambungnya.

KTT G20 di India dipandang sebagai ajang pertemuan Xi dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, yang telah mengonfirmasi kehadirannya, ketika kedua negara adidaya berupaya menstabilkan hubungan yang memburuk akibat serangkaian ketegangan perdagangan dan geopolitik.

Xi terakhir kali bertemu Biden di sela-sela KTT G20 di Bali, Indonesia pada November tahun lalu.

Pekan lalu, Xi telah menghadiri pertemuan dengan para pemimpin kelompok BRICS dari negara-negara berkembang utama seperti Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.

Acara tersebut juga menjadi ajang pertemuan antara Xi dan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi untuk mengurangi ketegangan dalam hubungan bilateral yang memburuk setelah bentrokan di sepanjang perbatasan Himalaya pada 2020 yang menewaskan 24 tentara.

Vladimir Putin Tak Hadir di KTT G20

Sebelumnya juga diberitakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dipastikan tidak akan terlibat langsung di KTT G20.

Putin rencananya akan mengutus Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov untuk menghadiri pertemuan tersebut.

“Saya tidak akan hadir di India bulan depan, tetapi mewakilkan menteri luar negeri untuk ambil bagian di sana,” kata Putin dalam panggilan telepon dengan PM Modi, Senin (28/8/2023).

Terlepas dari itu, Rusia mengatakan pihaknya akan terus berupaya untuk lebih memperkuat hubungan hangat dengan India setelah invasi mereka ke Ukraina pada Februari 2022 yang memicu sanksi besar-besaran Barat terhadap Moskow.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat