androidvodic.com

Garda Revolusi Iran Rekrut Sukarelawan untuk Berperang di Gaza - News

News - Garda Revolusi Iran membuka rekrutmen secara online.

Rekrutmen itu dibuka tak lama setelah militan Hamas Palestina melancarkan operai Badai Al Aqsa ke Israel pada Sabtu (7/10/2023) lalu.

Harapannya pemuda Iran bisa bergabung dengan kelompok bersenjata Palestina untuk berperang, dilansir France24.

Rekrutmen itu disiarkan melalui TV dan radio pemerintah Iran, dan beberapa situs web yg berafiliasi dengan Garda Revolusi Iran.

Sejak dibuka sampai saat ini, sudah ada lebih dari 3 juta sukarelawan siap dikerahkan, TV Iran melaporkan.

Baca juga: Serangan Darat Israel ke Gaza Dimulai, Hamas Siap Melawan, Yakin Netanyahu Tak Akan Menangkan Apapun

Operasi Badai Al Aqsa menampilkan anak laki-laki berusia belasan tahun yang mengenakan seragam militer di depan masjid Al-Aqsa di Yerusalem.

Anak tersebut juga mengenakan syal keffiyeh simbolis pro-Palestina yang dililitkan di lehernya.

Ia juga mengenakan pin bergambar Jenderal Qassem Soleimani di jaketnya.

Soleimani, yang lama memimpin unit elit Garda Revolusi Al-Quds, dibunuh oleh pasukan Amerika di Bagdad pada tahun 2020 silam.

Retorika Anti-Israel

Retorika anti-Israel yang dilancarkan rezim Iran bahkan sampai ke dalam prosesi salat Jumat.

Baca juga: Gempuran Israel ke Gaza Makin Memuncak, Harga Minyak Mentah Melonjak 3 Persen

Ribuan orang berbagai elemen masyarakat menggelar unjuk rasa Bela Palestina di depan Gedung Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, Jakarta, Sabtu (28/10/2023). Dalam aksinya mereka mendesak negara-negara sekutu Israel seperti Amerika Serikat untuk memastikan Israel menghentikan serangan ke Gaza serta mengakhiri penindasan sistem apartheid kepada warga Palestina. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ribuan orang berbagai elemen masyarakat menggelar unjuk rasa Bela Palestina di depan Gedung Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, Jakarta, Sabtu (28/10/2023). Dalam aksinya mereka mendesak negara-negara sekutu Israel seperti Amerika Serikat untuk memastikan Israel menghentikan serangan ke Gaza serta mengakhiri penindasan sistem apartheid kepada warga Palestina. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Ibadah dihadiri oleh kelompok garis keras pemerintah.

Sering kali terdengar nyanyian “Matilah Israel” selain “Matilah Amerika” dan “Matilah Inggris”.

Kampanye propaganda di mana orang-orang dapat mendaftar untuk menjadi “martir” dengan melawan Israel bukanlah hal baru di Iran.

Iran memiliki hubungan dekat dengan Hamas.

Teheran memberikan dukungan vokal kepada kelompok tersebut serta dukungan keuangan dan logistik yang lebih terselubung melalui Garda Revolusi.

(News/Andari Wulan Nugrahani)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat