androidvodic.com

Putin Tuduh Ukraina Dalangi Kerusuhan Warga Anti-Israel di Dagestan - News

News - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menuduh Ukraina dan negara-negara Barat menghasut kerusuhan anti-Israel di bandara Makhachkala, Dagestan, Rusia pada Minggu (29/10/2023) malam.

Kerusuhan itu terjadi di tengah memanasnya perang Hamas Palestina dan Israel.

Pasukan keamanan Rusia telah menahan lebih dari 80 orang sejak insiden di bandara itu.

Para perusuh di Dagestan, wilayah mayoritas muslim di Rusia, mengambil alih landasan pacu untuk mengepung sebuah pesawat yang terbang dari Israel.

“Peristiwa di Makhachkala tadi malam dipicu melalui jejaring sosial, tidak terkecuali dari Ukraina, melalui agen-agen layanan khusus Barat,” kata Putin dalam pertemuan dengan petinggi Dewan Keamanan Rusia yang disiarkan televisi, Senin (30/10/2023).

"Amerika Serikat tidak mencapai kesuksesan di medan perang, namun berusaha melemahkan Rusia dari dalam," lanjutnya.

Putin mengatakan ada upaya untuk mengacaukan masyarakat Rusia dan menuduh AS menabur ketidakstabilan di Timur Tengah, dikutip dari Ukrainska Pravda.

Baca juga: Pesawat dari Tel Aviv Mendarat di Dagestan, Dikepung Massa Anti Zionis, Bandara Sementara Ditutup

“Siapa yang mengorganisir kekacauan mematikan ini dan siapa yang mendapat keuntungan darinya saat ini, menurut pendapat saya, sudah menjadi jelas. Elit penguasa AS saat ini dan negara-negara satelitnya adalah pihak yang paling diuntungkan dari ketidakstabilan dunia,” kata Putin.

Dia menambahkan, penegak hukum Rusia perlu mengambil tindakan tegas, tepat waktu dan jelas setelah kerusuhan untuk melindungi keharmonisan antaragama.

Komentar Putin muncul setelah Kementerian Luar Negeri Rusia menuduh Ukraina memainkan peran langsung dalam kerusuhan Dagestan.

Massa Pro Palestina menyerbu bandara Makhachkala Uytash (MCX) di Dagestan untuk mencari warga Israel. Massa yang merupakan warga Dagestan yang marah, menyerbu bandara saat penerbangan dari Tel Aviv mendarat. Ketegangan global meningkat akibat perang Israel dan Palestina di Jalur Gaza.
Massa Pro Palestina menyerbu bandara Makhachkala Uytash (MCX) di Dagestan untuk mencari warga Israel. Massa yang merupakan warga Dagestan yang marah, menyerbu bandara saat penerbangan dari Tel Aviv mendarat. Ketegangan global meningkat akibat perang Israel dan Palestina di Jalur Gaza. (tangkapan layar Twitter/almayadeen)

Baca juga: Massa Anti-Israel Serbu Bandara di Dagestan Rusia, Kepung Pesawat Sweeping Warga Yahudi

AS menyebut tuduhan itu tidak masuk akal.

"Saya telah melihat komentar mereka yang menyalahkan Ukraina. Itu tidak masuk akal," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, kepada wartawan, Senin (30/10/2023).

“Kami menyerukan kepada pihak berwenang Rusia untuk secara terbuka mengutuk protes yang penuh kekerasan ini, meminta pertanggungjawaban siapa pun yang terlibat, dan menjamin keselamatan warga Israel dan Yahudi di Rusia,” katanya, dikutip dari The Moscow Times.

Massa menyerbu Bandara di Dagestan karena ada isu sebuah penerbangan dari Tel Aviv membawa pengungsi warga Yahudi Israel. Demonstrasi anti-Israel kian gencar di wilayah federasi Rusia dengan mayoritas warga muslim tersebut seiring bombardemen Israel ke Gaza.
Massa menyerbu Bandara di Dagestan karena ada isu sebuah penerbangan dari Tel Aviv membawa pengungsi warga Yahudi Israel. Demonstrasi anti-Israel kian gencar di wilayah federasi Rusia dengan mayoritas warga muslim tersebut seiring bombardemen Israel ke Gaza. (Ramzan Rashidov / TASS)

Baca juga: Demonstran Pro-Palestina Serbu Bandara di Dagestan Rusia, Protes Penerbangan dari Israel

Sementara itu, Kepala Dagestan, Sergei Melikov, mengatakan pogrom pencarian orang Yahudi di bandara Makhachkala terjadi karena telepon dari Ukraina.

Mereka masuk ke bandara dan mencoba naik pesawat yang datang dari Tel Aviv, Israel, dan mencari orang Yahudi.

Kementerian Luar Negeri Ukraina menyatakan pogrom pencarian orang Yahudi di Dagestan adalah konsekuensai dari propaganda Rusia.

Selain itu, Kantor Perdana Menteri dan Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan harapan kepada lembaga penegak hukum Rusia agar menjamin keselamatan semua warga negara Israel dan orang Yahudi.

(News/Yunita Rahmayanti)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat