androidvodic.com

Media Israel Ungkap Taktik Tempur Rumit Hamas di Gaza, Kritik Tentara IDF Pongah dan Over-optimistis - News

Media Israel Ungkap Taktik Tempur Rumit Hamas di Gaza, Kritik Tentara IDF Pongah dan Overoptimistis

 News - Situasi peperangan di Gaza, Palestina antara tentara Israel (IDF) dengan pejuang Hamas tidak banyak tercover media secara luas sejak wilayah kantung itu diblokade secara total.

Kedua pihak yang bertikai, selain bertempur di lapangan, juga bertempur di media dengan memberikan informasi-informasi sepihak dari versi mereka mengenai situasi terkini.

Dari sisi Israel misalnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan telah berhasil "mengepung” kota Gaza.

Baca juga: Dua Pekan Masuk Gaza, Jumlah Korban Tewas Tentara Israel Melonjak, Netanyahu Tak Mau Berhenti

Sementara Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Yoav Gallant menyebut kalau pasukannya telah "beroperasi di dalam” jantung kota terpadat di Gaza, pada Selasa (7/11/2023).

"Kota Gaza telah dikepung, kami berhasil beroperasi di dalamnya," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan di televisi.

"Kami meningkatkan tekanan terhadap Hamas setiap jam, setiap hari. Sejauh ini, kami telah membunuh ribuan teroris, baik di atas tanah maupun di bawah tanah," tambahnya.

Namun, Amos Harel, koresponden militer di surat kabar Haaretz, menggambarkan pertempuran darat tentara IDF di Jalur Gaza yang terkepung sebagai kondisi “lebih kompleks” dibandingkan gambaran yang diungkapkan Netanyahu.

Dalam analisisnya mengenai situasi di dalam Gaza yang dipublikasikan kemarin, Harel meminta masyarakat untuk tidak terjebak dalam optimisme berlebihan yang diungkapkan oleh para pemimpin militer dan politik Israel mengenai pelaksanaan operasi darat di Jalur Gaza utara.

Pejuang Palestina dari Brigade Ezzeddine al-Qassam, sayap militer kelompok Islam Hamas, membawa bom (kanan) saat mereka berjalan bersenjata di sepanjang jalan di Beit Hanun di Jalur Gaza utara (MOHAMMED SABRE/AFP)
Pejuang Palestina dari Brigade Ezzeddine al-Qassam, sayap militer kelompok Islam Hamas, membawa bom (kanan) saat mereka berjalan bersenjata di sepanjang jalan di Beit Hanun di Jalur Gaza utara (MOHAMMED SABRE/AFP) (AFP/MOHAMMED SABER)

Baca juga: Sebulan Perang Gaza, Analis Israel: Misi IDF Tak Jelas, Beit Hanoun Rata Tanah, Hamas Tetap Berkuasa

Beberkan Taktik Tempur Hamas

Harel mengajukan beberapa pertanyaan tentang kinerja militer gerakan perlawanan Hamas Palestina dan sejauh mana keinginan nyata mereka untuk berperang saat ini berdasarkan laporan tentara Israel di medan perang.

“Percakapan dengan komandan tentara Israel dan mereka yang memimpin pertempuran di Jalur Gaza serta anggota senior tentara IDF mengungkapkan kalau gambarannya (perang lawan Hamas) agak lebih kompleks,” katanya, merujuk pada sifat kinerja perlawanan militer pejuang Hamas saat ini.

Harel menyebut, ada kesan Hamas cenderung tidak menunjukkan tanda-tanda kritis dalam pertempuran, seperti yang digambarkan para pemimpin militer Israel.

“Senin lalu terjadi beberapa insiden (serangan ke IDF yang menimbulkan kerugian), mengingat pasukan tentara Israel mengepung Kota Gaza dan sudah aktif di pinggiran selatan dan baratnya, jadi pertanyaan yang mengkhawatirkan adalah sejauh mana Hamas ingin berperang sekarang?” tambahnya.

“Kebahagiaan tentara Israel dengan tingkat profesional pasukan darat pada minggu kedua manuver darat di Gaza diimbangi oleh kesan bahwa para pemimpin Hamas tidak menganggap situasi gerakan tersebut kritis saat ini,” kata dia.

Baca juga: Dua Pekan Masuk Gaza, Jumlah Korban Tewas Tentara Israel Melonjak, Netanyahu Tak Mau Berhenti

tentara Israel pada 5 November 2023 ini menunjukkan pasukan Israel berpatroli di dalam Jalur Gaza saat pertempuran antara Israel dan gerakan Hamas Palestina terus berlanjut. Satu bulan setelah Israel dilanda serangan Hamas, kehidupan masyarakat Palestina dan Israel berubah setelah mereka melancarkan perang pembalasan di Jalur Gaza. Serangan tanggal 7 Oktober oleh militan Hamas yang menyerbu Gaza dan menyerang kibbutzim dan wilayah selatan Israel menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan sangat melukai negara tersebut. Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan hampir 9.500 orang tewas, dua pertiganya adalah perempuan dan anak-anak, dan sebagian besar warga sipil. (Tentara Israel / AFP)
tentara Israel pada 5 November 2023 ini menunjukkan pasukan Israel berpatroli di dalam Jalur Gaza saat pertempuran antara Israel dan gerakan Hamas Palestina terus berlanjut. Satu bulan setelah Israel dilanda serangan Hamas, kehidupan masyarakat Palestina dan Israel berubah setelah mereka melancarkan perang pembalasan di Jalur Gaza. Serangan tanggal 7 Oktober oleh militan Hamas yang menyerbu Gaza dan menyerang kibbutzim dan wilayah selatan Israel menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan sangat melukai negara tersebut. Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan hampir 9.500 orang tewas, dua pertiganya adalah perempuan dan anak-anak, dan sebagian besar warga sipil. (Tentara Israel / AFP) (AFP/-)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat