androidvodic.com

Pengakuan Mengejutkan Komandan Militer Hamas di Gaza, Kritik Pemimpin Mereka Hidup Nyaman di Qatar - News

News - Seorang komandan tinggi militer Hamas yang memimpin 400 militan di Gaza Palestina, angkat bicara mengenai kondisi mereka.

Dari ucapannya, situasi mereka saat ini sangat sulit seiring gempuran Israel yang begitu intens dan masif.

Mereka kehilangan arah. Tidak tahu apa yang mesti dilakukan.

"Kami tidak tahu jalan mana harus diambil,” kata komandan militer Hamas menggunakan nama samaran Abu Mohammed, dalam wawancara eksklusif dengan The Daily lewat aplikasi Telegram terenkripsi seperti dikutip Daily Mail.

Ia tak menyangka Israel menggempur Gaza tanpa henti sebagai upaya balas dendam atas serangan mereka pada 7 Oktober.

Sebagai akibat serangan Israel, lebih dari 10 ribu jiwa meregang nyawa. Anak-anak dan perempuan paling banyak jumlahnya.

Baginya itu adalah kenyataan pahit yang begitu pedih dan menyakitkan.

"Kami tidak menyangka akan jadi seperti ini. Gaza kami tercinta dibombardir," lanjut dia.

Ia mulai mempertanyakan kepemimpinan Hamas Yahya Sinwar dan Ismail Haniyeh.

Dia mengklaim sebagai salah satu perencana serangan 7 Oktober lalu.

Baca juga: Netanyahu: Tentara Israel Berhasil Menembus Jantung Kota Gaza

Menurut dia, serangan itu awalnya direncanakan hanya untuk membunuh tentara Israel dan menyanderanya sebagian untuk ditukar dengan militan Hamas yang ditahan.

Namun, ia menuduh pemimpin Hamas Yahya Sinwar bertindak seperti 'pejuang jalanan'.

Di menit-menit terakhir sebelum serangan, para militan muda diperintah untuk melakukan apa saja yang mereka suka.

"Pemimpin kami berbicara kepada generasi muda kami dengan mengatakan pergi, lakukan apapun yang kalian suka, ambil apa pun yang kalian suka."

Ketua sayap politik gerakan Hamas Palestina di Jalur Gaza Yahya Sinwar menghadiri rapat umum untuk mendukung masjid al-Aqsa Yerusalem di Kota Gaza pada 1 Oktober 2022.
Ketua sayap politik gerakan Hamas Palestina di Jalur Gaza Yahya Sinwar menghadiri rapat umum untuk mendukung masjid al-Aqsa Yerusalem di Kota Gaza pada 1 Oktober 2022. (MAHMUD HAMS / AFP)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat