androidvodic.com

Rusia Mencak-mencak Tuding Artilerinya Membunuh Warga Sipil, Ceko Malah Tuduh Putin Berpropaganda - News

News -- Rusia mencak-mencak kepada Ceko akibat artileri buatan negara Eropa Rimur tersebut dipakai oleh Ukraina menembaki warga sipil di perbatasan.

Akibat penembakan di Belgorod (wilayah Rusia) tersebut sejumlah warga sipil dilaporkan tewas.

Rusia pun membawa kasus ini ke PBB dengan menggelar pertemuan mendadak di News York pada Minggu (31/12/2023).

Baca juga: Komandan Angkatan Darat Negara NATO: Rusia Makin Kuat, Kita Harus Siap Perang

Wakil utusan Rusia untuk PBB, Dmitry Polyansky mengatakan pihaknya meminta penjelasan kepada Ceko mengenai hal tersebut.

Rusia menemukan bukti bahwa dalam penyerangan ke warga sipil tersebut, Ukraina menggunakan RM-70 Vampire buatan Ceko untuk menembak ke kota perbatasan Belgorod.

Akibatnya sebanyak 12 warga sipil tewas akibat serangan itu, sedangkan sebanyak 100 mengalami luka-luka pada Sabtu (30/12/2023).

Saat pertemuan di PBB itu, pihak Ceko memutuskan tidak hadir. Praha menolak untuk mengambil bagian dalam pertemuan PBB.

Menteri Luar Negeri Ceko Jan Lipavsky menulis di X (sebelumnya Twitter), menuduh Moskow melakukan propaganda.

“Kami menolak dipanggil ke mana pun oleh Rusia,”

“Ketika Rusia ingin membahas penarikan pasukan pendudukannya di Dewan Keamanan, kami akan dengan senang hati datang,” tulis Lipavsky.

Sementara di aplikasi medsos yang sama Polyansky membalas dan menuding Ceko sebagai negara pengecut.

Baca juga: Rusia Hujani Ukraina dengan 158 Rudal dalam 24 Jam, 12 Orang Tewas, Zelensky: Kami akan Balas

“Kepengecutan dan pikiran sederhana Anda telah diperhatikan,” tulis diplomat Rusia itu.

"Kami berasumsi bahwa Republik Ceko tidak akan lagi berpartisipasi dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB mengenai masalah Ukraina," ujarnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova juga mengecam tindakan Praha.

“Saya tidak mengira Kementerian Luar Negeri Ceko akan begitu bodoh hingga tidak mengetahui fungsi Dewan Keamanan PBB,” tulisnya di Telegram.

Berbicara di Dewan Keamanan, utusan Rusia Vassily Nebenzia menuduh “konsultan” AS dan Inggris membantu Kiev merencanakan “aksi teror terencana” terhadap warga sipil di Belgorod. Dia memperingatkan bahwa mereka yang bertanggung jawab akan “dihukum.”

Ukraina membantah tuduhan tersebut dan menuduh Moskow melakukan “terorisme” setelah Angkatan Udara Rusia melakukan serangan besar-besaran di negara tetangganya.

Menurut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, 39 orang tewas dan hampir 160 lainnya luka-luka dalam pemboman pada hari Jumat.

MOD Rusia menyatakan bahwa mereka hanya menyerang depot amunisi dan sasaran militer lainnya. Para pejabat Rusia lebih lanjut menyatakan bahwa kematian warga sipil disebabkan oleh kesalahan sistem pertahanan udara Ukraina yang ditempatkan di daerah pemukiman.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat