Hizbullah Paksa Nyaris Seperempat Juta Pemukim Israel Mengungsi, IDF Endus Gelagat Banjir Al Aqsa II - News
Hizbullah Paksa Nyaris Seperempat Juta Pemukim Israel Mengungsi, IDF Endus Gelagat Banjir Al Aqsa II
News - Aksi milisi perlawanan Lebanon, Hizbullah menyerang teritorial dan infrastruktur Israel, menjadi teror menakutkan bagi pemukim Yahudi di perbatasan Utara kedua negara.
Ketakutan itu semakin menjadi karena para pemukim Israel menganggap para petugas keamanan maupun militer Israel (IDF) belum menemukan cara untuk menghentikan serangan dan dampak bencana yang ditimbulkan aksi Hizbullah tersebut.
Baca juga: Hizbullah Rilis Video Roket Anti-Tank Hantam Tentara IDF, Pemukim Israel di Perbatasan Frustasi
Dampaknya, mengutip laporan The Wall Street Journal pada Sabtu (30/12/2023), jumlah warga Israel yang mengungsi dari wilayah pendudukan utara akibat serangan Hizbullah telah melampaui 230.000 pemukim,
Media Israel awal pekan ini melaporkan, ketakutan meningkat di kalangan pemukim Israel di wilayah utara Hizbullah di Lebanon terus melakukan operasi penyerangan setiap hari tanpa ada tanda-tanda kalau mereka terlindungi oleh aksi apa pun yang dilakukan IDF.
Baca juga: Media Israel: IDF Gagal Pukul Mundur Pasukan Khusus Radwan Hizbullah Melewati Sungai Litani
![KENA HANTAM ROKET - Tangkap layar dari video yang dirilis milisi perlawanan Lebanon, Hizbullah yang membidik keberadaan sejumlah tentara Israel (IDF) di perbatasan di sebuah peternakan Dovev.](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/hizbullah-membidik-tentara-israel.jpg)
Pencegahan Saja Tidak Cukup
Selama lebih dari 80 hari, warga Israel di pemukiman di utara dilaporkan WSJ berada dalam kegelisahan yang mencekam.
"Mereka (warga pemukim Israel di Utara) mengantisipasi perang yang akan segera terjadi," lapor outlet tersebut.
Warga pemukim Israel disebut takut terjadi perang karena mereka memahami besarnya risiko yang ditimbulkannya, terutama setelah menyaksikan operasi Banjir Al-Aqsa yang dilancarkan kelompok milisi Perlawanan Palestina di Gaza.
Channel 13 melaporkan pada Jumat lalu kalau warga Israel di Utara sedang mengalami gangguan mental karena "dampaknya tidak terbatas pada situasi keamanan namun juga mencakup situasi psikologis dan ekonomi."
Menurut WSJ, operasi Hamas 7 Oktober bertajuk Banjir Al Aqsa telah membuktikan kalau pencegahan “saja tidak cukup,”.
Perang terbuka lintas perbatasan, tulis laporan, sejauh ini belum terjadi karena kedua belah pihak menyadari risiko hancur-hancuran bagi keduanya saat konflik terbuka pecah.
"Dan hal ini juga berlaku pada pemahaman lama kalau skenario saling menghancurkan telah menghalangi perang baru antara entitas pendudukan Israel dan Hizbullah Lebanon," tulis laporan tersbeut.
Baca juga: Ungkap Kelemahan Besar Israel, Mayor Jenderal IDF: Pasukan Radwan Hizbullah Bisa Acak-acak Haifa
![Meluasnya eskalasi konflik dengan pejuang Hamas hingga Tank Merkava Israel bergerak ke posisi di utara Israel dekat perbatasan dengan Lebanon. Minggu (15/10/2023). (Jalaa MAREY/AFP)](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pejuang-hizbullah-lebanon-dan-israel-saling-baku-tembak_20231015_230509.jpg)
Endus Gelagat Banjir Al Aqsa II
Di sisi lain, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan pejabat tinggi pemerintahannya telah berulang kali memperingatkan Israel agar tidak memperluas perang dengan Hizbullah.
Biden khawatir kalau Israel tidak akan mampu menangani kedua front dengan berperang melawan milisi Lebanon sementara tengah bertempur melawan milisi pembebasan Palestina di Gaza.
Baca juga: Cueki AS, Israel Mau Gempur Lebanon: Hizbullah Punya 150 Ribu Rudal, IDF Tak Siap Perang Multifront
Terkini Lainnya
Konflik Palestina Vs Israel
Pemukim Israel menganggap para petugas keamanan maupun militer Israel (IDF) belum menemukan cara untuk menghentikan serangan Hizbullah
Pencegahan Saja Tidak Cukup
Endus Gelagat Banjir Al Aqsa II
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Netanyahu Kirim Bos Mata-mata Mossad ke Qatar, Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata Perang Gaza
2 Tentara Israel Tewas usai Hizbullah Luncurkan 200 Drone untuk Balas Kematian Komandannya
Hanya 2 Orang yang Tahu Lokasi Pemimpin Hamas Yahya Sinwar, Israel Susah Payah Menangkapnya
Yoav Gallant Beri Sinyal Kesepakatan Gencatan Senjata Sudah Dekat, Perang di Gaza Bakal Berakhir?
Perjanjian INF Era Perang Dingin Tak Berlaku, Vladimir Putin Siap Produksi Rudal Jarak Menengah