androidvodic.com

Israel Ngeyel, Netanyahu Disebut Beri Joe Biden Jari Tengah, AS Makin Frustrasi & Jengkel - News

News – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden disebut makin frustrasi kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Kejengkelan Biden itu muncul lantaran Netanyahu terus menolak permintaan AS dalam persoalan perang Israel-Hamas.

Bahkan, seorang anggota DPR dari Partai Demokrat mengatakan Netanyahu ibarat sudah memberi Biden jari tengah.

Biden dan Netanyahu dilaporkan sudah tidak berbicara satu sama lain sejak Desember 2023.

Kala itu Biden mendesak Netanyahu untuk melepaskan penerimaan pajak yang ditahannya dari Otoritas Palestina.

Dana itu amat penting bagi pemerintahan di Tepi Barat. Bahkan, Kementerian Pertahanan Israel sudah memperingatkan bahwa kegagalan pemindahan dana itu akan memunculkan tindak kekerasan dan pemberontakan.

“Situasi sekarang buruk dan kami tak bisa bergerak. Kesabaran presiden sudah habis,” ujar seorang pejabat AS secara anonim, dikutip dari Russian Today.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mulai kehilangan kesabaran terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mulai kehilangan kesabaran terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Kolase Tribunnews)

Sementara itu, Chris Van Hollen yang menjadi senator dari Partai Demokrat menganggap Netanyahu telah menantang Biden.

“Dalam setiap waktu, Netanyahu telah memberi Biden jari tengah,” ujar Hollen.

Hollen menyebut pemerintahan Biden saat ini “memohon kepada koalisi Netanyahu”.

“Namun, ditampar mukanya, lagi dan lagi,” katanya.

Baca juga: Joe Biden Mulai Hilang Kesabaran Terhadap Ulah Benjamin Netanyahu, Israel Abaikan 3 Permintaan AS

Mengamankan aliran dana kepada Otoritas Palestina menjadi prioritas AS karena Kementerian Luar Negeri AS sudah meminta pemerintahan Hamas di Gaza untuk digantikan setelah perang berakhir.

Namun, Netanyahu masih belum jelas dalam hal rencana terhadap Gaza setelah perang usai.

AS dilaporkan frustrasi karena Netanyahu enggan mendiskusikan masa depan Gaza dengan serius.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat