androidvodic.com

Lima Truk Bantuan Obat-obatan Akhirnya Bisa Injakkan Kaki di Gaza - News

News - Lima truk bantuan yang mengangkut obat-obatan akhirnya bisa menginjakkan kaki di Gaza.

Surat kabar Yedioth Ahronoth, mencatat bahwa truk-truk tersebut memasuki Gaza sebagai bagian dari perjanjian antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, yang dimediasi oleh Qatar.

Tentara Israel memeriksa truk-truk tersebut di persimpangan Kerem Shalom, kemudian melanjutkan lagi perjalanan ke perbatasan Rafah dengan Mesir, dan dari sana ke Jalur Gaza.”

Dikutip dari Daily Sabah, hingga pukul 18.30 waktu setempat, belum ada komentar dari otoritas Israel atau Hamas mengenai laporan tersebut.

Perkembangan ini menyusul kontroversi di Israel setelah Hamas mengumumkan perjanjian dengan Tel Aviv untuk mengirimkan obat-obatan kepada para sandera Israel, dengan imbalan membawa obat-obatan dalam jumlah yang sama kepada warga sipil Palestina di Gaza tetapi tanpa pemeriksaan oleh tentara.

Israel adalah negara pertama yang mengumumkan perjanjian tersebut, tanpa menyebutkan secara spesifik bahwa pengiriman tersebut juga mencakup obat-obatan untuk warga Palestina.

Seorang pejabat Israel mengatakan kepada The Times of Israel bahwa daftar obat-obatan untuk para sandera akan mencakup obat-obatan yang dianggap “menyelamatkan nyawa” oleh dokter mereka.

Dan diyakini termasuk obat untuk mereka yang menderita penyakit kronis, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan asma.

Di tengah angin segar yang berhembus, Israel masih saja terus melancarkan serangannya di Gaza, termasuk di wilayah yang menerima kiriman bantuan obat-obatan.

Seorang koresponden AFP mengatakan serangan udara dan tembakan artileri menargetkan Khan Younis sepanjang malam, kata seorang koresponden AFP di kota terbesar di Jalur Gaza selatan.

“Itu adalah malam yang paling sulit dan intens di Khan Younis sejak dimulainya perang,” kata kementerian kesehatan Gaza.

Baca juga: Perang Israel-Hamas di Gaza Masih Berlanjut, Mengapa Kini Iran Serang Pakistan, Suriah dan Irak?

Konflik tersebut telah menyebabkan lebih dari 85 persen populasi di Jalur Gaza terusir – sekitar 1,9 juta penduduk – menurut otoritas Palestina dan PBB.

Kementerian tersebut melaporkan 81 kematian di seluruh wilayah Palestina.

Dilansir Al Jazeera, sejak 7 Oktober, tentara Israel telah melakukan perang dahsyat di Gaza, yang mengakibatkan 24.448 kematian dan 61.504 luka-luka pada hari Rabu (17/1/2024).

(News, Andari Wulan Nugrahani)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat