androidvodic.com

Sistem Kementerian Pertahanan Israel Diretas, Hacker: Bebaskan Tahanan Palestina atau Data Kami Jual - News

News - Sebuah kelompok Cyber yang baru didirikan, NET Hunter mengklaim bahwa mereka telah berhasil membobol situs Kementerian Pertahanan Israel.

Hacker ini mengancam Israel akan menjual data rahasia mereka ke negara-negara pro-Palestina jika tidak segera membebaskan para sandera Palestina.

Sebelum mengunggah video yang menunjukkan keberhasilan mereka dalam meretas situs ini, NET Hunter telah membocorkan beberapa dokumen yang mereka peroleh dari laman Kementerian Pertahanan Israel.

Kemudian mereka membagikan selebaran yang menuntut pembebasan sandera Palestina.

"Untuk mendukung Palestina, pelaksana pengadilan memiliki izin untuk melakukan negosiasi mengenai kebebasan tahanan Palestina dengan imbalan informasi tersebut," tulis mereka di saluran Telegramnya, dikutip dari Al Mayadeen.

Mereka juga menegaskan bahwa peretasan ini merupakan jawaban dari apa yang dilakukan Israel terhadap warga sipil Gaza.

“Peretasan Kementerian Pertahanan Israel dan penerbitan sebagian dokumen mereka, merupakan jawaban atas sebagian kejahatan ini,” kata pernyataan mereka.

Tidak hanya itu, mereka juga menekankan bahwa Israel harus membebaskan 500 tahanan Palestina.

Jika tidak segera dibebaskan, mereka mengancam akan mengungkapkan semua dokumen yang diperoleh melalui peretasan tersebut.

Beberapa dokumen yang mereka peroleh di antaranya:

  • Kontrak antara Kementerian Keamanan Israel dan kontraktor Israel;
  • Kontrak antara Kementerian Keamanan Israel dan negara-negara asing, termasuk rincian kontrak, tanggal kontrak, tanggal pengiriman, korespondensi kontrak, jumlah total.

Baca juga: Israel Bunuh 3 Putra dan 4 Cucunya, Ismail Haniyeh Ulangi Seruan Gencatan Senjata di Gaza

  • Informasi rahasia dari Kementerian Keamanan Israel
  • Cetak biru militer dan gambar teknis Kementerian
  • Daftar tenaga kerja Kementerian
  • Basis Data Kementerian
  • Informasi tentang tentara yang terluka

Lebih lanjut, NET Hunter juga menyerukan kepada semua orang yang tinggal di negara-negara yang mendukung Israel untuk berkumpul di depan kantor utama untuk menghentikan kerja sama dan menuntut diakhirinya genosida di Gaza.

Kabar peretasan ini juga telah dikonfirmasi oleh sumber keamanan Israel melalui surat kabar Hareetz.

Sumber keamanan Israel mengatakan komputer kementerian telah diretas pada 9 April 2024.

(News/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Konflik Palestina vs Israel

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat