Kemenhub cabut status internasional 17 bandara karena sepi dan menggerus devisa negara - Apa reaksi warga? - News
Pencabutan 17 bandara di Indonesia dari kategori internasional ke domestik disebut pengamat memperlihatkan ketidakseriusan Kementerian Perhubungan, operator, dan pemerintah daerah dalam mengembangkan pasar pariwisata.
Semestinya pihak pengelola operator dan pemerintah daerah bisa lebih kreatif untuk mencari cara agar menarik wisatawan atau pelaku penerbangan asing untuk singgah.
Bukan pasrah hingga akhirnya sepi peminat dan menyatakan rugi, kata pakar penerbangan, Ruth Hana Simatupang.
Di sisi lain, juru bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, menyebut penurunan status belasan bandara ini ditujukan untuk dapat mendorong sektor penerbangan nasional yang sempat terpuruk saat pandemi Covid 19.
Dia berkata, beberapa bandara internasional hanya melayani penerbangan jarak dekat dari/ke satu atau dua negara saja.
Adapun bandara internasional lainnya hanya beberapa kali melakukan penerbangan internasional, bahkan ada yang sama sekali tidak memiliki pelayanan penerbangan internasional.
Dua kriteria bandara yang terakhir ini, sambungnya, menyebabkan operasional menjadi tidak efektif dan efisien dalam pemanfaatannya.
Namun demikian, Pj Gubernur Kalimantan Barat, Harisson, mengaku kecewa dengan keputusan Kemenhub yang menurunkan status Bandara Supadio di Pontianak karena alasan "menggerus devisa negara lantaran banyaknya masyarakat yang pergi ke luar negeri".
Lalu seperti apa respons masyarakat atas kebijakan itu?
Apa alasan pemerintah mencabut status bandara internasional?
Pencabutan status 17 bandara dari kategori internasional ke domestik sebetulnya kelanjutan dari wacana pemerintah - khususnya Kementerian BUMN - pada tahun 2023 yang hendak memangkas jumlah bandara internasional di seluruh Indonesia.
Dari yang jumlahnya 34 menjadi 15.
Pemangkasan itu dilakukan untuk meningkatkan gairah pariwisata, terutama mendorong masyarakat berlibur di dalam negeri.
Sejak itu, Kementerian Perhubungan melakukan evaluasi besar-besaran terhadap 34 bandara internasional yang dianggap beroperasi kurang optimal.
Terkini Lainnya
Pencabutan 17 bandara di Indonesia dari kategori internasional ke domestik disebut pengamat memperlihatkan ketidakseriusan Kementerian…
Apa alasan pemerintah mencabut status bandara internasional?
Sejumlah orang tua di Korsel memilih dikurung di dalam sel demi merasakan 'hikikomori'
Di balik aksi gerombolan bersenjata menebang pohon bahan pembuat tasbih umat Buddha
Mitos dan stigma seputar vasektomi di Indonesia: Benarkah ‘hubungan seks jadi hambar' hingga 'berisiko kanker prostat’?
Mengapa Timur Tengah penting bagi Amerika Serikat?
Mengapa sejumlah orang tua di Korsel memilih dikurung di dalam sel?
BERITA TERKINI
berita POPULER
Dokumen Intelijen Israel Bocor, AS Bakal Jadi Eksekutor Pengusiran Warga Gaza ke Sinai Mesir
Ganasnya Pembalasan Hizbullah, Kebakaran Hebat Menyebar ke Seluruh Wilayah Utara Israel
Mau Kacaukan Rudal Hizbullah, Israel Terdeteksi Jadi Biang Kerok Gangguan GPS di Timur Tengah
Galilea-Golan Membara usai Dihantam Ratusan Roket Hizbullah, Pemadam Israel Kewalahan
200 Rudal & Drone Hizbullah Serang 12 Situs Militer Israel, Termasuk Pusat Komando dan Markas Intel