androidvodic.com

Di balik aksi gerombolan bersenjata menebang pohon bahan pembuat tasbih umat Buddha - News

Kerusakan sebuah pohon bernilai jutaan rupee telah menyakitkan dan membuat khawatir masyarakat di wilayah pedesaan Nepal.

Bagi banyak orang di daerah itu, penghasilan yang mereka dapat dari pohon bodhicitta (bodhi) begitu bernilai dan telah menyelamatkan mereka dari pekerjaan kasar yang melelahkan.

Bodhichitta—pohon yang tumbuh di Distrik Kavrepalanchok, Nepal—memiliki makna simbolis yang sangat penting dalam agama Buddha dan bernilai melebihi emas.

Jadi ketika sebuah pohon bodhichitta dicuri dari kawasan pedesaan Roshi dua bulan lalu, warga setempat takut mereka akan kehilangan segalanya.

Pohon-pohon yang serupa tambang emas

“Mereka seharusnya berurusan dengan saya kalau punya masalah! Kenapa mereka harus menebang pohon itu?”

Tangis Dil Bahadur Tamang pecah ketika mengingat pohon bodhichitta yang tumbuh besar bersamanya.

Laki-laki berusia 42 tahun itu lahir di daerah bernama Nagbeli di Roshi. Dia telah melalui beragam rintangan dalam hidupnya.

Dil Bahadur pernah menjadi pekerja kasar, termasuk kuli bangunan di tengah panasnya suhu di Qatar. Itu dia lakukan demi menafkahi tiga orang anak, saudara kandung, serta orang tuanya.

Nasib Dil Bahadur berubah ketika pohon bodhichitta menjadi sangat bernilai sejak 15 tahun lalu.

Biji dari pohon-pohon bodhichitta dimanfaatkan untuk membuat tasbih bagi umat Buddha.

Pohon dari kawasan pedesaan ini juga dianggap memiliki kualitas terbaik. Padahal pohon-pohon ini dulunya tidak begitu bernilai dan jarang dijual.

Menurut para ahli, meningkatnya minat dari para pedagang China menyebabkan nilai benih bodhichitta melonjak.

Para petani lokal bercerita bahwa para pedagang dari China datang ke desa mereka selama beberapa tahun terakhir untuk menawar biji pohon itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat