Anggap Semua Pria Adalah Hamas, Israel Bikin Check Point Ketat Buat Kurung Laki-laki Gaza di Rafah - News
Anggap Semua Pria Adalah Hamas, Israel Bikin Check Point Ketat Buat Kurung Laki-laki Gaza di Rafah Saat Penyerbuan
News - Israel dilaporkan tengah membangun sistem pos pemeriksaan yang ketat dan rumit untuk mencegah laki-laki “usia militer” melarikan diri dari Rafah.
Pembangunan check point ketat itu dilakukan menjelang rencana serangan darat Israel di kota perbatasan selatan Gaza.
Baca juga: Eks-Mayor Jenderal IDF: Rafah Bisa Jadi Bencana Buat Israel, Hamas Lagi Siapkan Jebakan Penyergapan
Middle East Eye (MEE), Selasa (30/4/2024), mengutip seorang pejabat senior Barat yang mengetahui rencana militer Israel, melaporkan kalau pos pemeriksaan tersebut akan membiarkan para perempuan dan anak-anak untuk pergi dari Rafah.
"Namun laki-laki sipil Palestina yang tidak bersenjata akan dipisahkan dari keluarga mereka dan dipaksa untuk tetap di Rafah selama serangan tersebut," kata pejabat yang tidak mau disebutkan namanya, dilansir MEE.
Pembangunan lingkaran pos pemeriksaan di sekitar Rafah oleh Israel merupakan indikasi lebih lanjut bahwa rencana penyerangan terhadap kota tersebut sedang berjalan.
Baca juga: Batalyon Israel Libur Dulu Sebelum Tempur, Sekjen PIJ: Perlawanan di Rafah Sekeras di Khan Yunis
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu diketahui sudah mengancam akan menyerang Rafah selama berbulan-bulan.
Pada negosiasi pertukaran sandera dengan Hamas yang sedang berlangsung, perunding Israel juga berusaha menggunakan ancaman tersebut sebagai alat untuk memaksa Hamas melepaskan tawanan yang ditahannya di Gaza.
Ancaman Netanyahu ditanggapi dengan peringatan dari komunitas internasional bahwa invasi apa pun ke Rafah akan menjadi “pertumpahan darah,” yang menewaskan banyak warga sipil.
Invasi juga akan membuat ratusan ribu warga Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka di Gaza utara akibat pemboman Israel dan kini tinggal di kota-kota tenda darurat di Rafah.
Baca juga: Ngambek Netanyahu ke AS Kelar: IDF Segera Serbu Rafah, Israel Beli 40 Ribu Tenda dari China
Israel Bom Jalur Evakuasi yang Mereka Tunjuk Sendiri
Ketika Israel membom dan menginvasi Gaza utara, Israel memerintahkan warga Palestina untuk melarikan diri ke selatan, dan sering kali mengebom jalan-jalan yang dianggap aman.
Israel juga menahan ribuan warga sipil, menelanjangi mereka hingga pakaian dalam, menutup mata, dan memaksa mereka berlutut di jalan.
Pasukan Israel kemudian membawa mereka ke kamp penahanan yang tidak diketahui identitasnya dengan menggunakan truk, di mana mereka diinterogasi dan sering kali disiksa.
Militer Israel merilis rekaman puluhan tahanan tersebut, dengan mata tertutup dan ditelanjangi, sehingga penghinaan tersebut dapat disiarkan secara luas di saluran berita satelit dan media sosial.
Terkini Lainnya
Konflik Palestina Vs Israel
Israel akan memblokade Rafah agar kaum pria usia militer tidak bisa ke luar dari Rafah saat penyerbuan darat berlangsung.
Israel Bom Jalur Evakuasi yang Mereka Tunjuk Sendiri
Konflik Palestina Vs Israel
BERITA REKOMENDASI
BERITA TERKINI
berita POPULER
Sengit di Tepi Barat, Jenazah Dilempar Buldoser, Al-Quds Bantu Al Qassam, IDF Panggil Bala Bantuan
Ekonomi Israel Potensial Kolaps, Serangan Fase Keempat Houthi Kini Jangkau Kapal di Laut Mediterania
Houthi Luncurkan Eskalasi Tahap Keempat, Targetkan Semua Kapal Menuju Israel
Delegasi Hamas Tiba di Kairo untuk Bahas Perundingan Gencatan Senjata di Gaza
Israel Bakal Pindahkan 1,2 Juta Warga Palestina di Rafah ke Garis Pantai Gaza