androidvodic.com

Senjata yang Dijanjikan AS Belum Juga Sampai, Pasukan Ukraina Hadapi Pertempuran Tak Seimbang - News

News -- Klaim Amerika Serikat bahwa senjata-senjata bantuan mereka sebagian telah didistribusikan ke wilayah peperangan Ukraina dianggap sebagai omong kosong. 

Pasukan Volodymyr Zelensky banyak yang dipukul mundur karena terpaksa menjalani pertempuran tak seimbang. Mereka kalah jumlah baik banyaknya personel maupun persenjataan.

Sejumlah pasukan Ukraina di garis depan Donbass, di mana terjadi pertempuran brutal, mengakui bahwa mereka saat ini menggunakan senjata mereka sendiri mempertahankan wilayahnya dari tentara Rusia.

Baca juga: Putin Tak Takut bila Ukraina dan Barat Coba Ultimatum Rusia dengan Resolusi dari Zelensky

Jurnalis Le Monde, seperti dikutip Strana melaporan bahwa lima brigade Ukraina di Donbass sama sekali tidak mendapatkan pasokan senjata baik dari AS maupun dari Ceko yang mengatakan membantu 800 ribu peuru.

Seorang serdadu Ukraina mengaku telah membaca adanya bantuan dari negara Paman Sam. Namun tentara tersebut mengaku tidak percaya begitu saja.

"Kami realistis. Kami hanya mengandalkan apa yang sebenarnya kami miliki. Kami tidak kekurangan amunisi senjata kecil, tapi kami kekurangan segalanya: drone, senjata anti-drone, peluru, rudal," katanya.

Tentara tersebut juga mengatakan bahwa pasokan senjata terus menurun dan menjadi semakin tidak stabil. Hal ini hanya mencakup jumlah minimum saja.

Yang lain mencatat bahwa kurangnya drone dan dukungan tembakan artileri menyebabkan kerugian.

“Kami juga kehilangan banyak peralatan karena FPV (drone) musuh; kami benar-benar membutuhkan jammer. Batalyon saya kehilangan pengacak terakhirnya dua hari lalu,” kata militer Ukraina.

Di dekat Bakhmut, kompi tank brigade ke-28 mengalami kekurangan peluru dan bahan bakar.

Baca juga: Jual Beli Serangan Drone di Kamis Malam, 108 UAV Ukraina Dibalas 20 Shahed Rusia

“Kami hanya memiliki satu jammer anti-drone untuk seluruh perusahaan, yang terdiri dari 10 tank T-64. Untuk setiap pasang tank kita membutuhkan setidaknya satu peredam,” tambah tentara lainnya.

Beberapa anggota militer Ukraina mengeluhkan tidak adanya benteng dan ladang ranjau di wilayah Kharkov, sementara media lokal Ukrainska Pravda melaporkan bahwa dana yang dialokasikan untuk menciptakan pertahanan telah dicuri.

Namun para pejabat Ukraina telah menolak narasi tentang kurangnya pertahanan dan menyebutnya sebagai “propaganda Rusia” yang bertujuan untuk menciptakan perpecahan antara pemerintah daerah dan petinggi di Kiev.

Rusia Klaim Terus Desak Ukraina di Kharkov

Sementara pada Sabtu (18/5/2024) kepala administrasi militer-sipil di wilayah Kharkov, Vitaly Ganchev mengatakan, pasukan Rusia telah maju menuju desa Borovaya di distrik Izyum di wilayah Kharkov (Ukraina menyebutnya sebagai Kharkiv).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat