androidvodic.com

Mesir Bantah Koordinasi dengan Israel Soal Operasi Militer di Rafah: Berita Palsu Sengaja Disebar - News

Mesir Bantah Koordinasi dengan Israel Soal Operasi Militer IDF di Rafah: Berita Palsu Sengaja Disebar

News - Pihak Mesir pada Selasa (21/5/2024) membantah laporan media-media Israel yang mengklaim adanya koordinasi Kairo-Tel Aviv dalam operasi militer Pasukan Israel (IDF) di Rafah.

Pihak Mesir menyatakan kalau sikap komitmen mereka terhadap perjanjian internasional tidak menghalangi Mesir untuk menjaga keamanan nasional dan hak-hak rakyat Palestina.

“Tidak benar apa yang beredar di media Israel mengenai segala jenis koordinasi bersama dengan Israel mengenai operasi militernya di kota Rafah, Palestina,” saluran berita Mesir Al-Qahera melaporkan, mengutip sumber tingkat tinggi Kairo.

Baca juga: Seruan Serangan Besar ke Mesir Menggema di Israel: Tolak Hamastan dan Fathistan di Gaza Pasca-Perang

Pihak Kairo sekali menegaskan, kalau operasi militer IDF di Rafah mengancam hubungan bilateral kedua negara, di mana Mesir menganggap masukknya pengungsi ke wilayah mereka karena invasi IDF di Rafah adalah gangguan keamanan nasional.

“Mesir memperingatkan Israel mengenai konsekuensi eskalasi di Jalur Gaza dan menolak koordinasi apa pun terkait penyeberangan Rafah,” sumber tersebut menekankan.

Dia menambahkan: “Media Israel dengan sengaja menyebarkan berita palsu untuk mengalihkan perhatian dari kebingungan internal yang dialaminya.”

Baca juga: Mesir Tolak Rencana Israel yang Ingin Bareng-bareng Kontrol Penyeberangan Rafah: Harus Palestina

SIAGA TEMPUR - Puluhan tank dan kendaraan lapis baja Mesir dalam status siaga tempur di wilayah Sinai dekat perbatasan Rafah. Pengerahan militer Mesir itu tersebut terjadi menjelang perluasan operasi militer Israel (IDF) di sekitar kota Rafah di Gaza selatan.
SIAGA TEMPUR - Puluhan tank dan kendaraan lapis baja Mesir dalam status siaga tempur di wilayah Sinai dekat perbatasan Rafah. Pengerahan militer Mesir itu tersebut terjadi menjelang perluasan operasi militer Israel (IDF) di sekitar kota Rafah di Gaza selatan. (tangkap layar Memo/Getty Images)

Garis Merah Perang

Israel telah membunuh lebih dari 35.000 warga Palestina sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023 yang merenggut 1.200 nyawa. Mereka mulai beroperasi di Rafah awal bulan ini.

Meskipun konflik telah menghancurkan sebagian besar daerah kantong yang diblokade, konflik juga menyebabkan pengungsian internal dan kekurangan makanan serta kebutuhan pokok lainnya termasuk bahan bakar dan obat-obatan.

Sumber tersebut mencatat bahwa sikap Mesir terhadap tindakan Israel di Gaza “telah teguh sejak awal, menempatkan keamanan nasional Mesir dan hak-hak rakyat Palestina sebagai prioritas utama.”

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Sameh Shoukry menegaskan bahwa Kairo berkomitmen terhadap perjanjian damai yang ditandatangani dengan Israel pada tahun 1979, namun menolak serangan Tel Aviv terhadap kota Palestina selatan.

Kairo berkali-kali juga menyatakan keprihatinannya dan penolakan atas rencana Israel untuk memindahkan warga Gaza ke Mesir.

Kairo menyebut aksi Israel itu sebagai “garis merah” keamanan nasional dan akan bertindak apa pun demi menjaga stabilitas di wilayah mereka.

Baca juga: Tank-Tank Israel Rebut Kendali Penyeberangan Rafah, Mesir Siaga, Siapkan Semua Skenario Perang

(oln/anadolu/*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat