androidvodic.com

Israel Menghadapi Kecaman Internasional atas Serangan ke Rafah, Israel Tidak Dapat Dibenarkan Lagi - News

Israel Tidak Dapat Dibenarkan Lagi, Israel Menghadapi Kecaman Internasional atas Serangan ke Rafah

News- Atas kekejaman serangan yang dilancarkan Israel ke tenda-tenda pengungsi di Rafah, Israel mendapat kecaman dari dunia internasional.

"Tidak dapat dibenarkan lagi" Israel menghadapi kecaman internasional atas serangan di Rafah lapor media Israel, Times of Israel.

Otoritas Palestina dan Mesir menuduh Israel sengaja menargetkan warga sipil di kamp pengungsi sementara Qatar mengatakan serangan itu dapat menghambat perundingan kesepakatan penyanderaan.

Israel menghadapi kecaman internasional yang besar pada hari Senin (27/5/2024) setelah serangan udara di kota Rafah di ujung selatan Gaza dilaporkan menewaskan sedikitnya 45 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil, di sebuah pusat pengungsi pada Minggu malam.

Tentara Israel mengatakan serangan itu menargetkan dua pejabat senior Hamas.

Namun serangan itu juga tampaknya terjadi di kawasan Tel Al-Sultan Rafah di Rafah barat di mana ribuan orang pengungsi sedang berlindung, menyebabkan para pengungsi sebagian besar anak-anak dan perempuan terbakar hidup-hidup dan kobaran api yang melalap beberapa tenda dan tempat berlindung.

Pada Senin sore, kementerian kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan jumlah korban tewas meningkat menjadi 45 dan 60 orang terluka.

Kepresidenan Otoritas Palestina dan Mesir sama-sama menuduh Israel pada Senin pagi sengaja menargetkan pusat pengungsian.

“Tindakan pembantaian keji yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel merupakan tantangan terhadap semua resolusi legitimasi internasional,” kata kepresidenan Otoritas Palestina dalam sebuah pernyataan, dan menuduh pasukan Israel “dengan sengaja menargetkan” tenda-tenda pengungsi.


Mesir Tuduh Israel Sengaja Bom Pengungsi

Kementerian Luar Negeri Mesir mengeluarkan pernyataan yang menuduh Israel melakukan “pemboman” yang disengaja terhadap pusat pengungsi dan menyerukan agar “menerapkan langkah-langkah yang diperintahkan oleh Mahkamah Internasional (ICJ) mengenai penghentian segera operasi militer” di Rafah.

Kepala Kebijakan Luar Negeri PBB Joseph Borrell menggemakan seruan agar Israel mematuhi perintah ICJ pada hari Jumat agar Israel menghentikan operasinya di Rafah.

“Ini benar-benar sebuah dilema bagaimana komunitas internasional dapat… memaksakan implementasi keputusan tersebut,” katanya.

Para pejabat Israel mengatakan mereka menganggap perintah ICJ memberikan ruang bagi beberapa operasi di Rafah, dan menolak interpretasi bahwa keputusan pengadilan mengharuskan Israel menghentikan serangan sama sekali.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat