Kanselir Jerman: Ukraina Tak Akan Gabung NATO Dalam 30 Tahun ke Depan - News
News -- Keinginan Ukraina untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) nampaknya bakalan terganjal.
Jerman sebagai negara berpengaruh menyatakan bahwa Kiev sulit masuk dalam jajaran anggota di NATO.
Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan Ukraina tak bakalan bergabung dengan NATO setidaknya dalam 30 tahun ke depan.
Baca juga: Ukraina Klaim Tentara Rusia yang Tumbang Tembus Setengah Juta Personel
Scholz mengungkapkan pendapat ini pada rapat umum dengan para pemilih di Berlin.
“Salah satu alasan terjadinya perang saat itu adalah karena Ukraina diduga bergabung dengan NATO. Anda tahu, keputusan mengenai hal ini diperkirakan tidak akan diambil dalam waktu dekat. Mungkin tidak dalam 30 tahun ke depan. Saya bahkan mengatakannya secara terbuka,” kata Scholz dikutip dari Strana.
Kanselir Jerman juga ingat bahwa dia menyatakan hal ini, termasuk di Kiev, dua setengah tahun yang lalu, dan “sudah jelas bagi semua orang.
Bukan hanya kanselir Scholz saja, sebelumnya Duta Besar Jerman untuk Kiev Martin Jäger mengatakan bahwa Ukraina tidak akan diterima di NATO saat perang sedang berlangsung.
Media The New York Times menulis bahwa Ukraina tidak akan menerima undangan resmi untuk bergabung dengan NATO pada pertemuan puncak bulan Juli di Washington.
AS dan Jerman menentangnya karena khawatir akan terlibat perang dengan Federasi Rusia.
Baca juga: Rusia Pamer Kekuatan, Putin akan Bahas Latihan Nuklir Fase 2 dengan Belarusia
Namun Ukraina tetap percaya diri dapat bergabung dengan NATO.
Perdana Menteri Denis Shmygal meyakinkan bahwa Ukraina “selangkah lagi” dari undangan ke NATO.
Menurutnya, Kiev berharap menerima tanggapan atas permohonan keanggotaan yang diajukan pada September 2022 pada KTT NATO pada Juli di Washington.
Terkini Lainnya
Konflik Rusia Vs Ukraina
Keinginan Ukraina untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) nampaknya bakalan terganjal.
Tutup Pangkalan Udara di Niamey, Jerman Akhirnya Benar-benar Angkat Kaki dari Niger
BERITA REKOMENDASI
Howitzer Msta-S Pembunuh Tank Abrams Ukraina Berikutnya
BERITA TERKINI
berita POPULER
Nasib Benjamin Netanyahu di Ujung Tanduk, Puluhan Ribu Warga Israel Unjuk Rasa Tuntut Pemilu Darurat
Rahasia Kemenangan Yuriko Koike Sebagai Gubernur Tokyo Jepang untuk Ketiga Kalinya
Rusia Berlakukan Status Darurat Usai Gudang Amunisi Distrik Voronezh Habis Dibombardir Drone Ukraina
Masoud Pezeshkian
Pengakuan seorang ibu yang mengakhiri hidup anaknya yang sakit parah - 'Saya memberinya morfin dalam dosis besar secara diam-diam'