androidvodic.com

News -- Serangan udara Israel di Aleppo menjadi dianggap sebagai tindakan agresif dann melanggar kedaulatan Suriah dan hukum internasional.

Bahkan Rusia pun ikut mengutuk serangan tersebut.

Israel menyerang pinggiran Kota Aleppo pada Minggu 3 Juni tengah malam. Sebanyak 12 orang dikabarkan tewas. Mereka diduga adalah anggota milisi pro Iran.

Baca juga: Balas Agresi IDF, Hizbullah Luncurkan Parade Drone Kamikaze ke Markas Komando Divisi Galilea Israel

“Sebelumnya, pada malam tanggal 29 Mei, Angkatan Udara Israel menyerang sebuah bangunan tempat tinggal di kota Baniyas di Kegubernuran Tartous, menewaskan seorang bayi perempuan berusia dua tahun dan melukai anggota keluarganya serta warga sipil lainnya yang tinggal di rumah tersebut,” itu menambahkan.

“Moskow mengutuk keras tindakan agresif ini, yang merupakan pelanggaran berat terhadap kedaulatan Suriah dan aturan dasar hukum internasional,” kata Kementerian Luar Negeri Rusia.

“Penggunaan kekuatan seperti itu, yang dalam situasi regional yang tegang saat ini dapat menimbulkan konsekuensi yang sangat berbahaya dan memicu eskalasi bersenjata dalam skala besar, tidak dapat diterima,” tambahnya.

Rusia "sekali lagi mendesak para pemimpin Israel untuk meninggalkan praktik keji yang penuh dengan destabilisasi situasi yang tidak terkendali di seluruh Timur Tengah."

Serangan Israel ini terjadi pada pukul 00.20 waktu setempat dan menyebabkan sejumlah korban jiwa serta kerusakan material.

Dikutip dari Reuters, sebelumnya Israel pernah melancarkan serangan udara pada tanggal 29 Mei 2024 di wilayah tengah Suriah serta kota pesisir Baniyas.

Dalam serangan tersebut, Israel telah menewaskan seorang anak dan melukai 10 warga sipil.

Baca juga: Israel Kembali Bombardir Gaza Selatan, Barat, dan Tengah: 60 Korban Tewas dalam 24 Jam Terakhir

Selama bertahun-tahun Israel telah melakukan serangan terhadap apa yang digambarkannya sebagai sasaran yang terkait dengan Iran di Suriah.

Di mana pengaruh Teheran telah berkembang sejak negara tersebut mulai mendukung Presiden Bashar al-Assad dalam perang saudara yang dimulai pada tahun 2011.

Pada bulan April, Iran membalas dengan menembakkan rudal ke Israel setelah dugaan serangan Israel yang menghancurkan sebuah bangunan di kompleks kedutaan Iran di Damaskus dan menewaskan beberapa perwira Iran termasuk seorang jenderal tinggi.

Dikutip dari Al Arabiya, 12 orang yang dilaporkan tewas di Aleppo merupakan kelompok pro-Iran.