androidvodic.com

Serangkaian Ledakan Misterius Terjadi di Sepanjang Eropa, Ada Hubungannya dengan Rusia? - News

News - Serangkaian ledakan atau kebakaran misterius terjadi di sejumlah titik di Eropa selama beberapa bulan terakhir, diduga ada kaitannya dengan Rusia, The Telegraph melaporkan.

Pertama, sebuah gudang di London timur yang digunakan untuk memasok bantuan ke Ukraina, terbakar pada bulan Maret 2024.

Beberapa minggu kemudian, gedung Ikea di Vilnius, Lituania, terbakar secara misterius.

Di Swedia, beberapa kereta api tergelincir.

Penyelidik sudah menyelidiki kemungkinan penyebabnya adalah penyabot yang didukung suatu negara.

Kemudian pada bulan Mei, kebakaran melanda pusat perbelanjaan terbesar di Warsawa, ibu kota Polandia.

Donald Tusk, Perdana Menteri Polandia, mulai menyatakan bahwa Barat sedang diserang oleh spionase Rusia.

Donald Tusk
Donald Tusk (Virginia Mayo / AP)

“Kami sedang memeriksa kemungkinan – kemungkinan besar – bahwa layanan Rusia ada hubungannya dengan kebakaran Marywilska,” katanya bulan lalu.

Klaimnya semakin diperkuat ketika seorang mantan tentara Rusia ditangkap di utara Paris minggu ini setelah bahan peledak meledak di kamar hotelnya.

Peringatan dari badan-badan intelijen Eropa bahwa Rusia sedang merencanakan tindakan sabotase di benua tersebut dalam eskalasi perselisihannya dengan aliansi militer NATO telah menjadi pusat perhatian.

Sebuah penilaian intelijen mengklaim bahwa badan intelijen militer GRU yang terkenal kejam di Rusia, kini beralih ke geng kriminal untuk melakukan serangan di Eropa.

Baca juga: AS & Konco-konconya Kirim Senjata ke Ukraina, Rusia Siap Balas dengan Persenjatai Musuh AS

GRU dulunya terkenal karena serangannya di luar negeri menggunakan agen-agen yang sangat terlatih.

Jaringan mata-mata Kremlin mendapat pukulan telak dalam beberapa minggu setelah invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022, ketika lebih dari 600 petugas intelijen Rusia di Eropa dengan perlindungan diplomatik diusir.

Kemampuan rendah

Alexander Lord, analis utama Eropa-Eurasia di Sibylline, sebuah firma risiko geopolitik, mengatakan:

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat