androidvodic.com

Israel Bombardir Gaza Tengah, Sedikitnya 200 Orang Tewas, Sebagian Besar Wanita dan Anak-anak - News

Israel Bombardir Gaza Tengah, Sedikitnya 200 Orang Tewas, Sebagian Besar Wanita dan Anak-anak

TRBUNNEWS.COM, GAZA - Militer Israel membunuh lebih dari 200 orang dalam serangan di Gaza tengah.

Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan sejumlah besar orang tewas dan terluka dilarikan ke rumah sakit akibat pemboman Israel yang tanpa henti itu.

Militer Israel melancarkan serangan gencar di Jalur Gaza melalui udara, darat dan laut.

Serangan itu menewaskan lebih dari 200 orang dan menyebarkan ketakutan di antara para pengungsi yang kelelahan karena perang sejak Oktober 2023 lalu.

Lusinan serangan udara menghantam wilayah yang terkepung pada hari Sabtu (8/6/2024).

Khususnya di Deir el-Balah dan Nuseirat di Gaza tengah, rumah-rumah di sebelah barat kota Rafah di selatan dan beberapa wilayah di Kota Gaza di utara.

Baca juga: Personel TNI akan Dikirim ke Gaza Palestina untuk Misi Kemanusiaan, Apa Saja Kemampuan yang Dimiliki

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan sejumlah besar korban tewas dan terluka tiba di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa adalah anak-anak dan perempuan.

“Puluhan orang yang terluka tergeletak di tanah dan tim medis berusaha menyelamatkan mereka dengan kemampuan medis dasar yang mereka miliki,” katanya, seraya menambahkan bahwa negara tersebut kekurangan obat-obatan dan makanan dan generator utamanya telah berhenti berfungsi karena kekurangan bahan bakar.

Jumlah Korban Diperkirakan Bertambah

Pernyataan yang dikeluarkan oleh Kantor Media Pemerintah Gaza menyebutkan bahwa 210 orang tewas dalam serangan Israel di Nuseirat dan wilayah lain di Gaza tengah.

Juru bicara Kementerian Kesehatan sebelumnya mengatakan masih ada “banyak” mayat dan orang terluka yang masih berada di jalanan.

Komunikasi terpengaruh di tengah pemboman yang intens namun melaporkan dari dalam rumah sakit yang “kewalahan” melalui panggilan telepon, Hind Khoudary dari Al Jazeera mengatakan situasinya tegang, dengan orang-orang yang ketakutan di jalan tidak tahu ke mana harus berpaling.

“Ada ledakan yang terjadi setiap menit. Ambulans sedang memindahkan korban luka ke rumah sakit tempat kami terjebak. Terjadi kekacauan di dalam rumah sakit. Ada anak-anak di antara yang terluka,” katanya.

Pembantaian oleh Israel

Dr Tanya Haj-Hassan, seorang dokter perawatan intensif anak di Doctors Without Borders (MSF), menggambarkan Rumah Sakit Al-Aqsa sebagai pertumpahan darah total dan menambahkan bahwa rumah sakit tersebut tampak “seperti rumah jagal”.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat